Pelajar yang tewas dikenal mandiri
A
A
A
Sindonews.com - Keluarga Adi nugroho (17) pelajar SMK Wirabuana yang tewas ditangan pelajar SMK Izata tak kuasa menahan kesedihan. Berkali-kali orangtua Adi pingsan begitu jenazah anaknya akan dimakamkan.
Tidak ada firasat aneh sebelum Adi tewas, namun keluarga menilai Adi cukup mandiri karena sudah bekerja dibengkel milik temannya.
Ayah Adi, Markum (63) menuturkan tak ada yang janggal saat anaknya pamit berangkat sekolah pagi tadi. Selama ini Adi dikenal anak yang baik dan rajin pergi ke sekolah.
"Anaknya baik, jujur, sejak semalam enggak ada yang aneh," ungkapnya kepada wartawan di rumah duka di Gang Kincir, Bojonggede, Kamis (24/10/2013).
Markum menuturkan Adi pandai bermain gitar. Bahkan Adi sudah mencoba untuk lebih mandiri dengan bekerja di bengkel milik temannya.
"Sudah bekerja di bengkel, ikut bantu-bantu bengkel temannya, kalau sehari dapat uang Rp 30 ribu, lumayan," ungkapnya.
Pihak keluarga meminta agar polisi menjatuhkan hukuman setimpal bagi pelaku. Jenazah Adi akan dimakamkan di TPU Kampung Pondok Manggis, Gang Kincir RT 005/06 tak jauh dari rumahnya.
"Mantu saya kan polisi, lagi diurus juga, biar dihukum seberat - beratnya," tegas Markum.
Tidak ada firasat aneh sebelum Adi tewas, namun keluarga menilai Adi cukup mandiri karena sudah bekerja dibengkel milik temannya.
Ayah Adi, Markum (63) menuturkan tak ada yang janggal saat anaknya pamit berangkat sekolah pagi tadi. Selama ini Adi dikenal anak yang baik dan rajin pergi ke sekolah.
"Anaknya baik, jujur, sejak semalam enggak ada yang aneh," ungkapnya kepada wartawan di rumah duka di Gang Kincir, Bojonggede, Kamis (24/10/2013).
Markum menuturkan Adi pandai bermain gitar. Bahkan Adi sudah mencoba untuk lebih mandiri dengan bekerja di bengkel milik temannya.
"Sudah bekerja di bengkel, ikut bantu-bantu bengkel temannya, kalau sehari dapat uang Rp 30 ribu, lumayan," ungkapnya.
Pihak keluarga meminta agar polisi menjatuhkan hukuman setimpal bagi pelaku. Jenazah Adi akan dimakamkan di TPU Kampung Pondok Manggis, Gang Kincir RT 005/06 tak jauh dari rumahnya.
"Mantu saya kan polisi, lagi diurus juga, biar dihukum seberat - beratnya," tegas Markum.
(ysw)