Polisi kejar otak penculikan hingga Wonosobo

Senin, 21 Oktober 2013 - 15:56 WIB
Polisi kejar otak penculikan hingga Wonosobo
Polisi kejar otak penculikan hingga Wonosobo
A A A
Sindonews.com - Penyidik Polda Metro Jaya sudah berangkat ke daerah Wonosobo untuk mengejar pelaku utama dalam kasus penculikan dan penyekapan terhadap Endro Atmoko (54), pengusaha asal Yogyakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, saat ini tim Jatanras Polda Metro Jaya melakukan pengejaran ke daerah Wonosobo, Jawa Tengah atas informasi dari dua tersangka yang sudah tertangkap yaitu BD dan SH.

"Dari mereka diketahui kalau BT yang mengorder mereka melakukan penculikan berada di sana (Wonosobo)," katanya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/10/2013).

Selain itu, dua pelaku eksekutor lainnya juga diduga berada di daerah yang sama. Rikwanto melanjutkan, latar belakang BT sebagai otak dari penyekapan dan penculikan ini diduga adalah seorang pengusaha di daerah Wonosobo.

Dari keterangan sementara, kata dia, Endro adalah seorang tim sukses untuk salah satu bupati disalah satu daerah di Jawa Tengah. "Tugasnya adalah mencari dana atau sponsor untuk calon bupati pada tahun 2010 lalu," ujarnya.

Saat itu, lanjutnya, Endro berjanji akan mengupayakan proyek-proyek di daerah tersebut akan ditangani oleh sponsor.

Tetapi, setelah terpilih proyek yang dijanjikan tidak kunjung diterima oleh BT. Bahkan, uang sebesar Rp4,9 miliar yang dikeluarkan BT juga tidak ada kejelasannya.

Sehingga, karena tidak pernah mendapatkan proyek maka BT menagih kembali uang Rp4,9 miliar yang telah diberikannya ke Endro.

"Jadi sudah ada pembicaraan, namun korban tidak pernah mengembalikannya sehingga terjadilah kasus penculikan yang disertai penyekapan tersebut," tegasnya.

Rikwanto menegaskan, saat ini kasusnya adalah penculikan dan penyekapan belum menyentuh yang lainnya.

"Kita akan kembangkan kasus kriminalnya yaitu penculikannya, kalau nanti ada perkembangan atau ada kasus lainnya tidak menutup kemungkinan akan disidik juga," jelasnya.

Saat ini, kasusnya memang belum menyentuh Pilkadanya. Menurutnya, keterangan dari BT sangat diperlukan. Apabila kasusnya berkembang maka tidak menutup kemungkinan calon bupati yang disumbang oleh BT juga akan dipanggil.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4468 seconds (0.1#10.140)