Masyarakat sambut baik lift Monas diganti
A
A
A
Sindonews.com - Penggantian lift di Monumen Nasional (Monas) dinilai positif. Pasalnya, dengan demikian keselamatan para pengunjung bisa lebih terjamin.
Pengamat perkotaan Nirwono Yoga mengatakan, untuk menambah daya angkut lift rasanya hal yang tidak mungkin, karena luas tiang Monas tidak bisa diperbesar. Tapi, menurutnya, lebih baik jika kecepatan lift itu ditambah.
"Seperti lift di luar negeri yang bisa menempuh ketinggian 150 meter dalam waktu satu menit," kata Nirwono di Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Menurutnya, antusias masyarakat untuk mengunjungi Monas terbilang tinggi, maka itu jika kecepatan lift bisa dimaksimalkan tentunya daya angkut pengunjung akan lebih banyak.
"Saya rasa dengan dana sebesar itu bukan hal sulit untuk mengadakan lift berkecepatan tinggi," tuturnya.
Christian Silitonga salah seorang pengunjung Monas mengaku cukup senang dengan apa yang dilakukan pihak UPT Monas dengan menyelenggarakan atraksi Budaya, sehingga masyarakat yang tidak bisa menuju puncak Monas bisa terhibur.
Kendati demikian, yang harus diperhatikan adalah kemampuan lift, karena saat libur panjang antrean untuk ke puncak Monas selalu panjang.
Bahkan beberapa pengunjung kerap kecewa karena setelah lama mengantre, sebagian pengunjung tetap tidak bisa naik lantaran terbatas waktu. "Saya berharap jika lift sudah diganti kecepatannya bisa lebih baik," tuturnya.
Baca berita terkait:
Renovasi Monas telan anggaran Rp4 miliar
Pengamat perkotaan Nirwono Yoga mengatakan, untuk menambah daya angkut lift rasanya hal yang tidak mungkin, karena luas tiang Monas tidak bisa diperbesar. Tapi, menurutnya, lebih baik jika kecepatan lift itu ditambah.
"Seperti lift di luar negeri yang bisa menempuh ketinggian 150 meter dalam waktu satu menit," kata Nirwono di Jakarta, Kamis (17/10/2013).
Menurutnya, antusias masyarakat untuk mengunjungi Monas terbilang tinggi, maka itu jika kecepatan lift bisa dimaksimalkan tentunya daya angkut pengunjung akan lebih banyak.
"Saya rasa dengan dana sebesar itu bukan hal sulit untuk mengadakan lift berkecepatan tinggi," tuturnya.
Christian Silitonga salah seorang pengunjung Monas mengaku cukup senang dengan apa yang dilakukan pihak UPT Monas dengan menyelenggarakan atraksi Budaya, sehingga masyarakat yang tidak bisa menuju puncak Monas bisa terhibur.
Kendati demikian, yang harus diperhatikan adalah kemampuan lift, karena saat libur panjang antrean untuk ke puncak Monas selalu panjang.
Bahkan beberapa pengunjung kerap kecewa karena setelah lama mengantre, sebagian pengunjung tetap tidak bisa naik lantaran terbatas waktu. "Saya berharap jika lift sudah diganti kecepatannya bisa lebih baik," tuturnya.
Baca berita terkait:
Renovasi Monas telan anggaran Rp4 miliar
(mhd)