Yusuf Mansyur sarankan sembelih hewan dengan sempurna
A
A
A
Sindonews.com - Saat melepaskan petugas dokter hewan yang akan memeriksa hewan kurban di Depok, Ustad Yusuf Mansyur berpesan agar warga yang ikut menyembelih hewan kurban memerhatikan beberapa faktor.
Namun yang tak kalah penting, Yusuf mendorong penyembelihan akan lebih sempurna bagi kaum duafa yang menerima hewan kurban jika kesehatan hewan tersebut juga diperhatikan. Sehingga tak hanya soal bacaan ayat, cara potong, hingga masalah aliran darah hewan kurban perlu diperhatikan.
"Selama ini memang dari kalangan agamawan konsennya di masalah syar'inya. Aliran air, doanya, cara potong. Hari ini saya pun belajar bahwa ada faktor kesehatan Sebelum ataupun setelah pemotongan, itu harus diapresiasi," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Senin (14/10/2013).
Menurut Yusuf, penyembelihan hewan kurban di Indonesia menjadi sesuatu yang unik, karena pada saat pemotongan hewan kurban masyarakat pun dibolehkan.
Meskipun ada yang biasa memotong hewan kurban, tetapi tetap standarnya berbeda dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
"Itu kebijakan pemerintah yang arif. Proses syar'i akan bertambah sempurna ketika teman-teman ustad yang potong di kampung-kampung atau pemukiman mengetahui juga tentang ilmu kesehatan," paparnya.
Yusuf pun menegaskan bahwa masyarakat harus memahami cara potong hewan kurban yang benar. Yakni dengan memastikan posisi leher hewan kurban saat dipotong.
"Harusnya pisau enggak boleh dilepas, posisinya harus dipastikan betul, pisau jangan diangkat sebelum selesai, banyak hal-hal yang baru saya dapatkan dari para dokter hewan ini, dan kedepan saya mau terlibat jauh nanti," tutupnya.
Namun yang tak kalah penting, Yusuf mendorong penyembelihan akan lebih sempurna bagi kaum duafa yang menerima hewan kurban jika kesehatan hewan tersebut juga diperhatikan. Sehingga tak hanya soal bacaan ayat, cara potong, hingga masalah aliran darah hewan kurban perlu diperhatikan.
"Selama ini memang dari kalangan agamawan konsennya di masalah syar'inya. Aliran air, doanya, cara potong. Hari ini saya pun belajar bahwa ada faktor kesehatan Sebelum ataupun setelah pemotongan, itu harus diapresiasi," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Depok, Senin (14/10/2013).
Menurut Yusuf, penyembelihan hewan kurban di Indonesia menjadi sesuatu yang unik, karena pada saat pemotongan hewan kurban masyarakat pun dibolehkan.
Meskipun ada yang biasa memotong hewan kurban, tetapi tetap standarnya berbeda dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
"Itu kebijakan pemerintah yang arif. Proses syar'i akan bertambah sempurna ketika teman-teman ustad yang potong di kampung-kampung atau pemukiman mengetahui juga tentang ilmu kesehatan," paparnya.
Yusuf pun menegaskan bahwa masyarakat harus memahami cara potong hewan kurban yang benar. Yakni dengan memastikan posisi leher hewan kurban saat dipotong.
"Harusnya pisau enggak boleh dilepas, posisinya harus dipastikan betul, pisau jangan diangkat sebelum selesai, banyak hal-hal yang baru saya dapatkan dari para dokter hewan ini, dan kedepan saya mau terlibat jauh nanti," tutupnya.
(ysw)