Kriminolog: Pembinaan mental jadi prioritas
A
A
A
Sindonews.com - Maraknya tawuran yang kerap terjadi kian lama, makin mengkhawatirkan semua pihak. Pasalnya, tawuran belakangan ini sudah membabi buta.
Kriminolog Universitas As-Syafi'iah Masriadi Pasaribu mengatakan, tawuran antar pelajar itu karena lemahnya peran orangtua dan para guru dalam menyampaikan ilmu akidah akhlak.
"Pembinaan mental dari siswa harus menjadi prioritas," kata Masriadi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/10/2013).
Dia menambahkan, jika beberapa tahun lalu paradigma tawuran adalah dimana satu sekolah bertemu satu sekolah kemudian melakukan tawuran. Ini tentunya tindakan yang kurang etis.
Saat ini, kata dia, entah karena sudah tidak memiliki mental pemberani atau malah lebih pragmatis. Sehingga siswa berani melakukan hal tanpa kesiapan dari lawannya.
Menurutnya, tidak ada yang bisa mengetahui apa yang akan dilakukan dan kapan akan dilakukan.
"Ini sungguh berbahaya, karena yang tahu hanya orang yang membawa cairan itu sendiri," tuturnya.
Satu hal yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah memperketat penjualan cairan kimia. Untuk jangka panjang yang harus dilakukan adalah pembinaan mental kepada para siswa.
Baca berita terkait:
Sekolah ogah perpanjang kasus penyiraman air keras
Kriminolog Universitas As-Syafi'iah Masriadi Pasaribu mengatakan, tawuran antar pelajar itu karena lemahnya peran orangtua dan para guru dalam menyampaikan ilmu akidah akhlak.
"Pembinaan mental dari siswa harus menjadi prioritas," kata Masriadi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/10/2013).
Dia menambahkan, jika beberapa tahun lalu paradigma tawuran adalah dimana satu sekolah bertemu satu sekolah kemudian melakukan tawuran. Ini tentunya tindakan yang kurang etis.
Saat ini, kata dia, entah karena sudah tidak memiliki mental pemberani atau malah lebih pragmatis. Sehingga siswa berani melakukan hal tanpa kesiapan dari lawannya.
Menurutnya, tidak ada yang bisa mengetahui apa yang akan dilakukan dan kapan akan dilakukan.
"Ini sungguh berbahaya, karena yang tahu hanya orang yang membawa cairan itu sendiri," tuturnya.
Satu hal yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah memperketat penjualan cairan kimia. Untuk jangka panjang yang harus dilakukan adalah pembinaan mental kepada para siswa.
Baca berita terkait:
Sekolah ogah perpanjang kasus penyiraman air keras
(mhd)