Eceng gondok penuhi waduk seluas 6 hektare
A
A
A
Sindonews.com - Waduk Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat rencananya akan ditata oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebelumnya, Pemrov DKI telah menata waduk Ria Rio, Jakarta Timur.
Berdasarkan pantauan, Waduk Tomang Barat seluas enam hektare yang terletak di belakang mal Citraland tepatnya di lingkungan perumahan Dinas kementrian PU, RT.01/03, Jalan Tanjung Duren Utara 11, Grogol Petamburan, saat ini dipenuhi tanaman eceng gondok.
Tampak satu kendaraan back hoe di pinggir waduk dan puluhan petugas kebersihan yang sedang melakukan pembersihan tanaman eceng gondok tersebut.
Petugas Operator Pompa Waduk Tomang Barat, Agus Sumpeno mengatakan, dirinya belum mendengar adanya penataan waduk Tomang Barat. Tapi, sejak sebulan belakangan ini, dirinya melihat satu alat back hoe yang bekerja melakukan pembersihan tanaman eceng gondok di waduk Tomang Barat tersebut. Bahkan, selama seminggu belakangan ini, dirinya dilibatkan untuk membersihkan tanaman liar itu.
"Sudah sebulan diberishkan, bachoe baru dapat membersihkan eceng gondok dibagian depan pompa saja agar tidak menyumbat pompa saat air penuh," kata Agus Sumpeno, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Agus menjelaskan, sejak dibangunya waduk Tomang Barat pada tahun 1973 silam, wilayah sekitar Waduk Tomang Barat memang terbebas dari banjir. Namun, setelah peralihan kewenangan pembersihan sampah di atas air dari Dinas PU ke Dinas kebersihan pada April lalu, waduk, malah seperti rumputan hijau yang seluruhnya dipenuhi eceng gondok.
Agus mengakui, selama kebersihan waduk dipegang oleh Dinas PU, setiap bulanya selalu ada pengerukan, bahkan ada eceng gondok sedikit pun langsung diangkut agar tidak merambat seperti yang terjadi sekarang ini.
"Sejak kebersihan waduk dipegang oleh Dinas Kebersihan, belum ada sama sekali pembersihan waduk dilakukan. Baru sebulan lalu saya lihat ada pembersihan. Saya pun sebagai petugas PU dilibatkan bersama 25 petugas kebersihan," ungkapnya.
Pria yang sudah bekerja selama 20 tahun di delapan Pompa otomatis waduk itupun menjelaskan, jika saat ini kedalaman lumpur waduk mencapai dua meter dari permukaan waduk. Sedangkan kedalam waduk itu sendiri menjadi lima meter lantaran banyaknya lumpur tersebut. Artinya, jika ingin melakukan penataan, selain membersihkan eceng gondok, lumpur itu juga harus dikeruk.
Pardjono (61), seorang pensiunan pegawai Kementrian PU mengatakan, sudah seharusnya waduk ini ditata. Pasalnya, selain dipenuhi eceng gondok yang membuat nyamuk semakin banyak, waduk tersebut juga sudah dicemari limbah rumah tangga lantaran tidak adanya pengawasan yang ketat dari pihak terkait.
"Waduk ini kan fungsinya selain pengendalian banjir juga sumber air bersih, kalau keadaanya seperti ini ya bagaimana air bersih bisa dimanfaatkan," ungkapnya.
Pardjono mengatakan, jalan yang berada di sisi waduk memang jalan inspeksi yang berbatasan langsung dengan rumah dinas Kementerian. Sehingga, jika ingin dilakukan penataan seperti waduk Ria Rio, jalan inspeksi ini secara otomatis akan menjadi taman.
"Seluruh rumah di sisi waduk yang berbentuk leter 'U' memang rumah dinas Kemen PU," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, Waduk Tomang Barat seluas enam hektare yang terletak di belakang mal Citraland tepatnya di lingkungan perumahan Dinas kementrian PU, RT.01/03, Jalan Tanjung Duren Utara 11, Grogol Petamburan, saat ini dipenuhi tanaman eceng gondok.
Tampak satu kendaraan back hoe di pinggir waduk dan puluhan petugas kebersihan yang sedang melakukan pembersihan tanaman eceng gondok tersebut.
Petugas Operator Pompa Waduk Tomang Barat, Agus Sumpeno mengatakan, dirinya belum mendengar adanya penataan waduk Tomang Barat. Tapi, sejak sebulan belakangan ini, dirinya melihat satu alat back hoe yang bekerja melakukan pembersihan tanaman eceng gondok di waduk Tomang Barat tersebut. Bahkan, selama seminggu belakangan ini, dirinya dilibatkan untuk membersihkan tanaman liar itu.
"Sudah sebulan diberishkan, bachoe baru dapat membersihkan eceng gondok dibagian depan pompa saja agar tidak menyumbat pompa saat air penuh," kata Agus Sumpeno, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Agus menjelaskan, sejak dibangunya waduk Tomang Barat pada tahun 1973 silam, wilayah sekitar Waduk Tomang Barat memang terbebas dari banjir. Namun, setelah peralihan kewenangan pembersihan sampah di atas air dari Dinas PU ke Dinas kebersihan pada April lalu, waduk, malah seperti rumputan hijau yang seluruhnya dipenuhi eceng gondok.
Agus mengakui, selama kebersihan waduk dipegang oleh Dinas PU, setiap bulanya selalu ada pengerukan, bahkan ada eceng gondok sedikit pun langsung diangkut agar tidak merambat seperti yang terjadi sekarang ini.
"Sejak kebersihan waduk dipegang oleh Dinas Kebersihan, belum ada sama sekali pembersihan waduk dilakukan. Baru sebulan lalu saya lihat ada pembersihan. Saya pun sebagai petugas PU dilibatkan bersama 25 petugas kebersihan," ungkapnya.
Pria yang sudah bekerja selama 20 tahun di delapan Pompa otomatis waduk itupun menjelaskan, jika saat ini kedalaman lumpur waduk mencapai dua meter dari permukaan waduk. Sedangkan kedalam waduk itu sendiri menjadi lima meter lantaran banyaknya lumpur tersebut. Artinya, jika ingin melakukan penataan, selain membersihkan eceng gondok, lumpur itu juga harus dikeruk.
Pardjono (61), seorang pensiunan pegawai Kementrian PU mengatakan, sudah seharusnya waduk ini ditata. Pasalnya, selain dipenuhi eceng gondok yang membuat nyamuk semakin banyak, waduk tersebut juga sudah dicemari limbah rumah tangga lantaran tidak adanya pengawasan yang ketat dari pihak terkait.
"Waduk ini kan fungsinya selain pengendalian banjir juga sumber air bersih, kalau keadaanya seperti ini ya bagaimana air bersih bisa dimanfaatkan," ungkapnya.
Pardjono mengatakan, jalan yang berada di sisi waduk memang jalan inspeksi yang berbatasan langsung dengan rumah dinas Kementerian. Sehingga, jika ingin dilakukan penataan seperti waduk Ria Rio, jalan inspeksi ini secara otomatis akan menjadi taman.
"Seluruh rumah di sisi waduk yang berbentuk leter 'U' memang rumah dinas Kemen PU," ujarnya.
(mhd)