Kerohiman satu juta, warga anggap tak manusiawi
A
A
A
Sindonews.com - Penolakan warga RT 006 dan 007 RW 015, Pulogadung, Jakarta Timur, saat pengundian penempatan rumah susun Pinus Elok Cakung, Jakarta Timur sebenarnya tidak serta merta karena persoalan besaran dana kerohiman.
Menurut Wakil RT 007/RW 015, Kelurahan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, lebih dari itu penolakan tersebut dikarenakan informasi yang simpangsiur soal ketidaksiapan rumah susun dan kesalahpahaman komunikasi antar warga dan pengurus kecamatan.
"Kalau soal besaran dana kerohiman ya betul kita minta Rp5 Juta, tapi kita kan minta. Kalau yang mau beri, enggak kabulin, ya mau gimana?" kata Muhammad, Selasa (26/8/2013).
Ia menerangkan warga hanya ingin kepastian informasi dan pendekatan yang lebih baik dari pemerintah agar warga tidak semakin tertekan.
"Kita sudah puluhan tahun disini, saya dari tahun 1971. Artinya kita kan mau dipindahin ya infonya harus jelas, jangan simpang siur," tuturnya.
Sementara soal besaran dana kerohiman Rp1 juta dari PT Pulo Mas Jaya, ia enggan berkomentar, namun ia berharap dana kerohiman bisa Rp 5 juta. Alasannya karena secara langsung relokasi ke rusun Pinus Elok, akan berpengaruh pada ekonomi mereka.
"Kan mereka yang mau beri, kita tidak menuntut, tapi yang manusiawi. Relokasi ini kan berpengaruh sama ekonomi warga," ujarnya.
Untuk itu ia meminta pemerintah untuk membantu warga yang direlokasi untuk dalam masa transisi warga Ria-Rio, aktivitas ekonomi mereka dapat diperhatikan.
Baca juga: Disodori satu juta, warga Ria Rio minta Rp5 juta
Menurut Wakil RT 007/RW 015, Kelurahan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, lebih dari itu penolakan tersebut dikarenakan informasi yang simpangsiur soal ketidaksiapan rumah susun dan kesalahpahaman komunikasi antar warga dan pengurus kecamatan.
"Kalau soal besaran dana kerohiman ya betul kita minta Rp5 Juta, tapi kita kan minta. Kalau yang mau beri, enggak kabulin, ya mau gimana?" kata Muhammad, Selasa (26/8/2013).
Ia menerangkan warga hanya ingin kepastian informasi dan pendekatan yang lebih baik dari pemerintah agar warga tidak semakin tertekan.
"Kita sudah puluhan tahun disini, saya dari tahun 1971. Artinya kita kan mau dipindahin ya infonya harus jelas, jangan simpang siur," tuturnya.
Sementara soal besaran dana kerohiman Rp1 juta dari PT Pulo Mas Jaya, ia enggan berkomentar, namun ia berharap dana kerohiman bisa Rp 5 juta. Alasannya karena secara langsung relokasi ke rusun Pinus Elok, akan berpengaruh pada ekonomi mereka.
"Kan mereka yang mau beri, kita tidak menuntut, tapi yang manusiawi. Relokasi ini kan berpengaruh sama ekonomi warga," ujarnya.
Untuk itu ia meminta pemerintah untuk membantu warga yang direlokasi untuk dalam masa transisi warga Ria-Rio, aktivitas ekonomi mereka dapat diperhatikan.
Baca juga: Disodori satu juta, warga Ria Rio minta Rp5 juta
(ysw)