Mal hewan kurban H Doni ramaikan Depok
A
A
A
Sindonews.com - Mal Hewan Kurban H Doni kembali hadir di Jalan Akses Universitas Indonesia (UI), Cimanggis, Depok. Showroom seluas 1.000 meter persegi mobil milik H Doni pun disulap menjadi lapak sapi.
Setidaknya ada 6.000 ekor sapi terpampang di mal hewan kurban yang sudah lama berdiri itu. Jenis hewan yang ditawarkan bervariasi. Misalnya saja, face holland, black angles, Kupang, Madura dan Bima.
Untuk kualitas sapi tak perlu diragukan. Pasalnya, sapi hasil petening (penggemukan) itu memiliki kualitas yang bagus. Sebagai perbandingan, sapi petening menghasilkan daging 32 persen dari berat hidupnya. Sedangkan yang bukan hasil petening hanya 27 persen saja. Selain itu, jenis makanan juga mempengaruhi kualitas daging.
"Kita punya ekstra makanan hasil olahan sendiri. Sapi hasil petening kami punya kualitas daging berbeda dengan yang lain," kata Doni saat ditemui di lokasi, Rabu (25/9/2013).
Mal hewan kurban ini dibuka selama satu bulan sejak 15 September hingga 15 Oktober 2013. Dari 6.000 ekor sapi kini sudah terjual 1.200 ekor. Penjualan tahun ini ditargetkan meningkat. Tetapi belum bisa dipastikan menyangkut angkanya.
"Kalau yang tersedia saat ini kan 6 ribu, tahun lalu 4 ribu. Sudah pasti target penjualan meningkat," ungkapnya.
Sapi yang ditawarkan dibagi dalam empat kategori. Kelas middle dengan berat 300 kilogram yang dijual antara Rp10 sampai Rp15 juta.
Kelas middle up dengan berat 320 kilogram yang dijual Rp16 sampai Rp30 juta. Kelas premium dengan harga Rp30 juta sampai Rp50juta seberat 600 kilogram.
Sedangkan kelas eksekutif seberat 1,7 ton seharga Rp75 sampai Rp200 juta. "Untuk eksekutif sudah ada penggemar tersendiri," katanya.
Sapi hasil petening miliknya dikembangkan diternakan di kawasan Tapos dan Cisalak. Saat ini terdapat 127 jenis sapi dan Doni baru berhasil mengembangkan 32 jenis. "Sapi-sapi ini sudah kami persiapkan sejak setahun lalu," akunya.
Sapi-sapi di sini sekilas memang berbeda. Selain bobotnya yang terlihat besar, dari kesehatan pun sapi-sapi di sini sangat terjaga. Karena ada dokter khusus yang secara rutin mengecek kesehatan sapi.
Selain membeli secara langsung, pembeli di mal hewan ini juga bisa membeli secara online. Keunggulan ini yang tidak dimiliki penjual lain.
Setidaknya ada 6.000 ekor sapi terpampang di mal hewan kurban yang sudah lama berdiri itu. Jenis hewan yang ditawarkan bervariasi. Misalnya saja, face holland, black angles, Kupang, Madura dan Bima.
Untuk kualitas sapi tak perlu diragukan. Pasalnya, sapi hasil petening (penggemukan) itu memiliki kualitas yang bagus. Sebagai perbandingan, sapi petening menghasilkan daging 32 persen dari berat hidupnya. Sedangkan yang bukan hasil petening hanya 27 persen saja. Selain itu, jenis makanan juga mempengaruhi kualitas daging.
"Kita punya ekstra makanan hasil olahan sendiri. Sapi hasil petening kami punya kualitas daging berbeda dengan yang lain," kata Doni saat ditemui di lokasi, Rabu (25/9/2013).
Mal hewan kurban ini dibuka selama satu bulan sejak 15 September hingga 15 Oktober 2013. Dari 6.000 ekor sapi kini sudah terjual 1.200 ekor. Penjualan tahun ini ditargetkan meningkat. Tetapi belum bisa dipastikan menyangkut angkanya.
"Kalau yang tersedia saat ini kan 6 ribu, tahun lalu 4 ribu. Sudah pasti target penjualan meningkat," ungkapnya.
Sapi yang ditawarkan dibagi dalam empat kategori. Kelas middle dengan berat 300 kilogram yang dijual antara Rp10 sampai Rp15 juta.
Kelas middle up dengan berat 320 kilogram yang dijual Rp16 sampai Rp30 juta. Kelas premium dengan harga Rp30 juta sampai Rp50juta seberat 600 kilogram.
Sedangkan kelas eksekutif seberat 1,7 ton seharga Rp75 sampai Rp200 juta. "Untuk eksekutif sudah ada penggemar tersendiri," katanya.
Sapi hasil petening miliknya dikembangkan diternakan di kawasan Tapos dan Cisalak. Saat ini terdapat 127 jenis sapi dan Doni baru berhasil mengembangkan 32 jenis. "Sapi-sapi ini sudah kami persiapkan sejak setahun lalu," akunya.
Sapi-sapi di sini sekilas memang berbeda. Selain bobotnya yang terlihat besar, dari kesehatan pun sapi-sapi di sini sangat terjaga. Karena ada dokter khusus yang secara rutin mengecek kesehatan sapi.
Selain membeli secara langsung, pembeli di mal hewan ini juga bisa membeli secara online. Keunggulan ini yang tidak dimiliki penjual lain.
(mhd)