Disdik Tangerang: Ini konteks pembelajaran
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang tidak akan menarik Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia kelas VII yang beredar di SMPN 17 Kota Tangerang yang memuat kata-kata 'goblok' dan 'tolol' yang ada didalamnya.
"Hasil diskusi dan evaluasi dari guru Bahasa Indonesia SMP se-Kota Tangerang itu adalah contoh kalimat positif negatif," kata Sekretaris Disdik Kota Tangerang Masyati Yulia kepada wartawan, Senin (23/9/2013).
Maka dikatakan Masyati, kalimat tersebut harus disampaikan ke siswa karena kalimat tersebut sering ditemui oleh siswa dalam keseharian. "Ini konteks-nya pembelajaran," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang wali murid dari siswa SMPN 17 Kota Tangerang memprotes adanya LKS Bahasa yang didalamnya memuat kata-kata yang dirasa kurang pantas. Kata-kata 'goblok' dan 'tolol' ada di dalam LKS yang dibuat sekolah dan dibagikan secara cuma-cuma dari anggaran BOS.
"Seperti ada pembenaran dalam LKS, padahal kami berupaya agar anak-anak tidak berkata kasar," ungkap Dewi beberapa waktu lalu.
Baca juga disini:
Gara-gara LKS, anak minta dibolehkan berkata goblok
"Hasil diskusi dan evaluasi dari guru Bahasa Indonesia SMP se-Kota Tangerang itu adalah contoh kalimat positif negatif," kata Sekretaris Disdik Kota Tangerang Masyati Yulia kepada wartawan, Senin (23/9/2013).
Maka dikatakan Masyati, kalimat tersebut harus disampaikan ke siswa karena kalimat tersebut sering ditemui oleh siswa dalam keseharian. "Ini konteks-nya pembelajaran," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang wali murid dari siswa SMPN 17 Kota Tangerang memprotes adanya LKS Bahasa yang didalamnya memuat kata-kata yang dirasa kurang pantas. Kata-kata 'goblok' dan 'tolol' ada di dalam LKS yang dibuat sekolah dan dibagikan secara cuma-cuma dari anggaran BOS.
"Seperti ada pembenaran dalam LKS, padahal kami berupaya agar anak-anak tidak berkata kasar," ungkap Dewi beberapa waktu lalu.
Baca juga disini:
Gara-gara LKS, anak minta dibolehkan berkata goblok
(mhd)