Anggaran Rp22 miliar, GOR Koja roboh
A
A
A
Sindonews.com - Gelanggang Olahraga (GOR) Koja, Jakarta Utara rupanya menelan anggaran sebanyak Rp22 miliar. Namun, bangunan itu kini telah roboh dan melukai tujuh pekerjanya.
"Pembangunan GOR itu dianggarkan Rp22 miliar dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) DKI Rationo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Dia menjelaskan, pembangunan GOR Koja itu merupakan bagian dari program revitalisasi stadion olahraga. Rencananya, kata dia, gelanggang remaja itu akan dibangun dua lantai di atas lahan seluas 5.526 meter persegi.
"Berdasarkan surat perintah kerja, GOR itu dibangun 165 hari dari 3 Juli sampai 14 Desember 2013," bebernya.
Rationo mengungkapkan, progres pembangunan GOR itu sendiri telah mencapai 38,5 persen. Sebagai dinas yang ditunjuk menjadi leading sektor proyek ini, pihaknya secara rutin telah melakukan monitoring dan evaluasi.
"Evaluasi kita lakukan rutin melalui rapat mingguan dengan Dinas Perumahan dan konsultan perencanaan, pelaksana dan pengawal," katanya.
Sebelumnya, Rationo mengatakan, pemicu robohnya GOR Koja berawal karena adanya kesalahan komunikasi antara operator pompa beton dengan pelaksanan pembangunan yang mengintruksikan penuangan adukan beton.
"Awalnya karena adanya gangguan antara operator pompa beton dengan pelaksana pekerjaan yang memberikan instruksi atau aba-aba stop-lanjut dalam proses pengerjaan adukan beton," ujarnya.
Berikut berita terkait:
GOR Balai Rakyat Koja ambruk
Video GOR Koja roboh:
2 korban reruntuhan GOR masih dirawat intensif
"Pembangunan GOR itu dianggarkan Rp22 miliar dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) DKI Rationo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Dia menjelaskan, pembangunan GOR Koja itu merupakan bagian dari program revitalisasi stadion olahraga. Rencananya, kata dia, gelanggang remaja itu akan dibangun dua lantai di atas lahan seluas 5.526 meter persegi.
"Berdasarkan surat perintah kerja, GOR itu dibangun 165 hari dari 3 Juli sampai 14 Desember 2013," bebernya.
Rationo mengungkapkan, progres pembangunan GOR itu sendiri telah mencapai 38,5 persen. Sebagai dinas yang ditunjuk menjadi leading sektor proyek ini, pihaknya secara rutin telah melakukan monitoring dan evaluasi.
"Evaluasi kita lakukan rutin melalui rapat mingguan dengan Dinas Perumahan dan konsultan perencanaan, pelaksana dan pengawal," katanya.
Sebelumnya, Rationo mengatakan, pemicu robohnya GOR Koja berawal karena adanya kesalahan komunikasi antara operator pompa beton dengan pelaksanan pembangunan yang mengintruksikan penuangan adukan beton.
"Awalnya karena adanya gangguan antara operator pompa beton dengan pelaksana pekerjaan yang memberikan instruksi atau aba-aba stop-lanjut dalam proses pengerjaan adukan beton," ujarnya.
Berikut berita terkait:
GOR Balai Rakyat Koja ambruk
Video GOR Koja roboh:
2 korban reruntuhan GOR masih dirawat intensif
(mhd)