Aipda Sukardi ditembak senjata pabrikan jenis pistol
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian akhirnya merampungkan uji forensik selongsong peluru serta proyektil yang digunakan pelaku untuk menembak anggota Provost Polairud Mabes Polri Aipda Anumerta Sukardi, di depan gedung KPK beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari uji forensik yang dilakukan diketahui bahwa korban ditembak dengan jenis senjata yang merupakan buatan pabrikan.
"Uji labfor adalah pabrikan kaliber 4,5 milimeter jenis pistol," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Sementara itu, saat disinggung mengenai perkembangan seperti motif dan ciri-ciri pelaku, Rikwanto mengaku, belum mendapatkan perkembangan positif mengenai hal tersebut.
"Motif masih dijalani sesuai dengan rekaman CCTV. Motif belum bisa diketahui. Identitas pelaku juga belum bisa diketahui," katanya.
Rikwanto beralasan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan berbagai kemungkinan penyebab penembakan Sukardi yang menyebabkan dia tewas di tempat. Termasuk kemungkinan adanya persaingan bisnis di dalamnya.
"Semua indikasi dugaan kita dalami, teroris, pemberangkatawan awal, yang jelas telah terjadi pembunuhan dengan cara ditembak dan senjata dirampas," pungkasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari uji forensik yang dilakukan diketahui bahwa korban ditembak dengan jenis senjata yang merupakan buatan pabrikan.
"Uji labfor adalah pabrikan kaliber 4,5 milimeter jenis pistol," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Sementara itu, saat disinggung mengenai perkembangan seperti motif dan ciri-ciri pelaku, Rikwanto mengaku, belum mendapatkan perkembangan positif mengenai hal tersebut.
"Motif masih dijalani sesuai dengan rekaman CCTV. Motif belum bisa diketahui. Identitas pelaku juga belum bisa diketahui," katanya.
Rikwanto beralasan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan berbagai kemungkinan penyebab penembakan Sukardi yang menyebabkan dia tewas di tempat. Termasuk kemungkinan adanya persaingan bisnis di dalamnya.
"Semua indikasi dugaan kita dalami, teroris, pemberangkatawan awal, yang jelas telah terjadi pembunuhan dengan cara ditembak dan senjata dirampas," pungkasnya.
(mhd)