Tembak polisi, NH pesan 3 senpi dari CS
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku penembakan anggota kepolisian Nurul Haque (NH) alias Jeck ternyata pernah memesan tiga buah senjata api (senpia) rakitan dari ketua paguyuban pengrajin senpi di Bandung, Jawa Barat, berinisial CS.
Kepala Sub Direktorat Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hery Heryawan mengatakan, senjata tersebut dipesan oleh DPO kepada CS secara bertahap. Senjata itulah yang kemudian diduga digunakan NH bersama rekannya untuk melakukan sejumlah rentetan penembakan terhadap anggota polisi.
"NH ini pernah diberikan tiga senjata api oleh penyuplai yang telah kami tangkap bernama CS," kata Hery di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).
CS sendiri, menurut Hery, pernah menyuplai ke beberapa jaringan teroris Abu Roban termasuk juga Wiliam Maksum. Tak lama berselang, CS pun kemudian mendapatkan pesanan pembuatan senjata api dari NH.
"Dua senjata jenis FN diberikan akhir 2011, dan satu revolver 38 diberikan akhir 2012," terangnya.
Sementara itu, Rikwanto menambahkan, dari setiap pelanggan yang memesan senjata kepada CS, adalah orang yang dikenal langsung olehnya. CS lah orang yang menangani sendiri pemesanan senjata dan tidak langsung kepada pengrajin senjata api.
"CS mengenal konsumennya sendiri. Kosnumennya diajak ke Gunung Haruman untuk mengetes senjata sendiri setelah dibuat oleh pengrajin senjata api rakitan," kata Rikwanto.
Kepala Sub Direktorat Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hery Heryawan mengatakan, senjata tersebut dipesan oleh DPO kepada CS secara bertahap. Senjata itulah yang kemudian diduga digunakan NH bersama rekannya untuk melakukan sejumlah rentetan penembakan terhadap anggota polisi.
"NH ini pernah diberikan tiga senjata api oleh penyuplai yang telah kami tangkap bernama CS," kata Hery di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).
CS sendiri, menurut Hery, pernah menyuplai ke beberapa jaringan teroris Abu Roban termasuk juga Wiliam Maksum. Tak lama berselang, CS pun kemudian mendapatkan pesanan pembuatan senjata api dari NH.
"Dua senjata jenis FN diberikan akhir 2011, dan satu revolver 38 diberikan akhir 2012," terangnya.
Sementara itu, Rikwanto menambahkan, dari setiap pelanggan yang memesan senjata kepada CS, adalah orang yang dikenal langsung olehnya. CS lah orang yang menangani sendiri pemesanan senjata dan tidak langsung kepada pengrajin senjata api.
"CS mengenal konsumennya sendiri. Kosnumennya diajak ke Gunung Haruman untuk mengetes senjata sendiri setelah dibuat oleh pengrajin senjata api rakitan," kata Rikwanto.
(mhd)