Ahok menantang duel para pengembang nakal
A
A
A
Sindonews.com - Kekesalan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kepada para pengembang yang tidak memenuhi kewajiban ke Pemprov DKI, nampaknya sudah memuncak. Saking geramnya, Ahok sampai menantang para pengembang itu berkelahi.
"Kita udah kecebur di laut dan harus beresin. Daripada dibilang Jokowi-Ahok enggak bisa kerja, mending kita berantem aja sekarang," cetusnya ketika ditemui di Balai Kota, Jumat (13/9/2013).
Ahok mengutarakan, seluruh konsep yang ditawarkan dan mesti direalisasikan pengembang dinilai sederhana. Pemprov DKI hanya menginginkan rumah, toko dan pasar yang tidak bisa dijualbelikan, tetapi disewakan dengan sistem retribusi.
Menurut Ahok, konsep yang diusungnya bersama Jokowi ini merupakan jawaban dari penertiban di Jakarta. Mengingat konsep yang menggunakan sistem retribusi ini menguntungkan bagi Pemprov DKI dan warga Jakarta.
"Dengan sistem retribusi, pemasukan DKI akan terus ada. Kebutuhan warga memiliki tempat tinggal dan usaha juga terpenuhi. Enggak semua bisa beli rumah, beli toko, beli kios. Kita bantu mereka biar kedepan mereka bisa beli," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ahok sempat menyemprot pengurus Real Estate Indonesia (REI) karena tidak juga memenuhi kewajibannya membangun rusun. Saat ini, pengembang yang tergabung dalam REI memiliki hutang 350 tower rusun. REI baru memenuhi kewajiban membangun dua tower.
"Kita udah kecebur di laut dan harus beresin. Daripada dibilang Jokowi-Ahok enggak bisa kerja, mending kita berantem aja sekarang," cetusnya ketika ditemui di Balai Kota, Jumat (13/9/2013).
Ahok mengutarakan, seluruh konsep yang ditawarkan dan mesti direalisasikan pengembang dinilai sederhana. Pemprov DKI hanya menginginkan rumah, toko dan pasar yang tidak bisa dijualbelikan, tetapi disewakan dengan sistem retribusi.
Menurut Ahok, konsep yang diusungnya bersama Jokowi ini merupakan jawaban dari penertiban di Jakarta. Mengingat konsep yang menggunakan sistem retribusi ini menguntungkan bagi Pemprov DKI dan warga Jakarta.
"Dengan sistem retribusi, pemasukan DKI akan terus ada. Kebutuhan warga memiliki tempat tinggal dan usaha juga terpenuhi. Enggak semua bisa beli rumah, beli toko, beli kios. Kita bantu mereka biar kedepan mereka bisa beli," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ahok sempat menyemprot pengurus Real Estate Indonesia (REI) karena tidak juga memenuhi kewajibannya membangun rusun. Saat ini, pengembang yang tergabung dalam REI memiliki hutang 350 tower rusun. REI baru memenuhi kewajiban membangun dua tower.
(ysw)