Kematian napi ditutupi, ini kata Kalapas
A
A
A
Sindonews.com - Kendati sejumlah kejanggalan terlihat dalam kematian dua narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur, Kepala Lapas mengatakan kalau pihaknya tidak menutupi kasus tersebut.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Cipinang, Mohammad Ali Syeh Banna beranggapan kematian narapidana berinisial AA dan JJT karena sebab yang wajar bukan kerena sebab tertentu. Karena itu pihaknya merasa tidak perlu melaporkan kepada kepolisian.
"Kalau meninggalnya tidak wajar baru dikasih tahu polisi, misalnya bunuh diri, berantem, atau kalau keluarga tidak terima kematian napi, kalau ini keluarga menerima kematiannya, dan lagi disebabkan karena sakit, jadi tidak lapor," ungkap Ali saat ditemui di LP Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2013).
Sementara sempat tertahannya aparat kepolisian untuk mencari informasi mengenai informasi tersebut pada Rabu malam, dikatakan Ali hal tersebut lantaran gerbang Lapas sudah ditutup.
"Kami perlu tahu siapa yang masuk. Setelah itu baru diperkenankan masuk. Tidak ada yang ditutupi," jelasnya.
Diketahui, petugas Kepolisian Jakarta Timur mendapatkan kesulitan untuk melakukan pemeriksaan atas kematian dua narapidana di Lapas Narkotika Cipinang.
Pada Kamis dini hari, belasan petugas gabungan Polsek Metro Jatinegara dan Polres Metro Jakarta Timur tertahan di depan LP Cipinang karena tidak mendapatkan izin untuk masuk ke dalam lapas tersebut.
Beberapa petugas kepolisian hanya dipersilakan masuk hingga pos penjagaan pertama untuk mengumpulkan keterangan.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Cipinang, Mohammad Ali Syeh Banna beranggapan kematian narapidana berinisial AA dan JJT karena sebab yang wajar bukan kerena sebab tertentu. Karena itu pihaknya merasa tidak perlu melaporkan kepada kepolisian.
"Kalau meninggalnya tidak wajar baru dikasih tahu polisi, misalnya bunuh diri, berantem, atau kalau keluarga tidak terima kematian napi, kalau ini keluarga menerima kematiannya, dan lagi disebabkan karena sakit, jadi tidak lapor," ungkap Ali saat ditemui di LP Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2013).
Sementara sempat tertahannya aparat kepolisian untuk mencari informasi mengenai informasi tersebut pada Rabu malam, dikatakan Ali hal tersebut lantaran gerbang Lapas sudah ditutup.
"Kami perlu tahu siapa yang masuk. Setelah itu baru diperkenankan masuk. Tidak ada yang ditutupi," jelasnya.
Diketahui, petugas Kepolisian Jakarta Timur mendapatkan kesulitan untuk melakukan pemeriksaan atas kematian dua narapidana di Lapas Narkotika Cipinang.
Pada Kamis dini hari, belasan petugas gabungan Polsek Metro Jatinegara dan Polres Metro Jakarta Timur tertahan di depan LP Cipinang karena tidak mendapatkan izin untuk masuk ke dalam lapas tersebut.
Beberapa petugas kepolisian hanya dipersilakan masuk hingga pos penjagaan pertama untuk mengumpulkan keterangan.
(ysw)