Freddy Budiman pukuli wartawan Sindo TV
A
A
A
Sindonews.com - Terpidana mati kasus kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi Freddy Budiman berulah lagi. Kali ini dia nekat memukuli awak media yang sedang meliputnya saat pemusnahan barang bukti narkoba di Gedung Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur.
Peristiwa tersebut bermula saat Fredy yang ikut hadir menyaksikan pemusnahan barang bukti atas kasus yang melibatkannya berusaha menyerang awak media yang tengah menyorot gambarnya.
Saat hendak digelandang kembali ke selnya, dengan tangan terborgol Freedy langsung menghampiri Imam (28) wartawan Sindo TV, dan langsung memukulinya.
"Saya lagi ambil gambar tiba-tiba langsung dilempar botol dan dipukuli. Dia mukul wajah dan bahu saya sebanyak tiga kali, saya cuma bisa menunduk melindungi kamera saya, setelah itu langsung dipisahin petugas," kata Imam di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2013).
Selain memukul Imam, Freddy juga sempat mencoba memukul wartawan Metro TV, Prestio (35) yang saat itu terus mengambil gambar peristiwa pemukulan. Namun upaya tersebut digagalkan petugas.
"Saya nyaris dipukul juga, langsung saya menjauhi kamera saya, dia terus mencaci maki, mengeluarkan kata-kata kasar dan menyuruh petugas mengambil kaset," bebernya.
Sementara itu, Wakil Direktur IV Narkoba Mabes Polri Kombes Anjan Pramuka mengatakan, keberadaan terpidana mati, Freddy memang dimaksudkan untuk menyaksikan acara pemusnahan barang bukti atas kasus pabrik sabu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkoba di Cipinang yang melibatkannya beberapa waktu lalu.
"Dia memang sengaja dibawa dari nusakambangan ke Dir IV untuk acara pemusnahan, sekaligus pemeriksaan atas kasus pabrik sabu yang di Lapas Cipinang," pungkasnya.
Peristiwa tersebut bermula saat Fredy yang ikut hadir menyaksikan pemusnahan barang bukti atas kasus yang melibatkannya berusaha menyerang awak media yang tengah menyorot gambarnya.
Saat hendak digelandang kembali ke selnya, dengan tangan terborgol Freedy langsung menghampiri Imam (28) wartawan Sindo TV, dan langsung memukulinya.
"Saya lagi ambil gambar tiba-tiba langsung dilempar botol dan dipukuli. Dia mukul wajah dan bahu saya sebanyak tiga kali, saya cuma bisa menunduk melindungi kamera saya, setelah itu langsung dipisahin petugas," kata Imam di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2013).
Selain memukul Imam, Freddy juga sempat mencoba memukul wartawan Metro TV, Prestio (35) yang saat itu terus mengambil gambar peristiwa pemukulan. Namun upaya tersebut digagalkan petugas.
"Saya nyaris dipukul juga, langsung saya menjauhi kamera saya, dia terus mencaci maki, mengeluarkan kata-kata kasar dan menyuruh petugas mengambil kaset," bebernya.
Sementara itu, Wakil Direktur IV Narkoba Mabes Polri Kombes Anjan Pramuka mengatakan, keberadaan terpidana mati, Freddy memang dimaksudkan untuk menyaksikan acara pemusnahan barang bukti atas kasus pabrik sabu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkoba di Cipinang yang melibatkannya beberapa waktu lalu.
"Dia memang sengaja dibawa dari nusakambangan ke Dir IV untuk acara pemusnahan, sekaligus pemeriksaan atas kasus pabrik sabu yang di Lapas Cipinang," pungkasnya.
(mhd)