Ini tanggapan warga Tanah Abang soal rencana Jokowi
A
A
A
Sindonews.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadikan warga Tanah Abang untuk menjadi petugas keamanan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mendapat respon positif. Pasalnya, pasca penertiban PKL banyak warga yang kehilangan mata pencariannya.
"Warga di Tanah Abang tidak hanya sebagai PKL saja, tapi ada yang menjadi kuli panggul, tukang parkir liar, pak ogah, penyewaan meja. Itu semua juga terkena dampak dari penertiban PKL," jelas Topik salahsatu pemuda Tanah Abang, kepada wartawan, Selasa 27 Agustus 2013.
Pria yang termasuk tim verifikasi relokasi Blok G ini menyatakan bahwa banyak warga sekitar khususnya pemuda di Tanah Abang yang tidak bekerja dan dengan wacana seperti itu harusnya dapat menyerap lapangan pekerjaan dari warga setempat.
"Pemuda disini harus diberdayakan di Tanah Abang. Apakah jadi sekuriti, tukang parkir, atau staf pasar. Yang penting semua itu masih dikelola oleh Koperasi atau PD Pasar Jaya," terangnya.
Selain itu pengelolaan harus dari pihak pasar jaya atau pihak koperasi. Karena ditakutkan bila melibatkan pihak swasta akan mengalami kekacauan.
"Kami masih trauma bila dikelola oleh swasta karena pasti amburadul seperti dulu," katanya.
Namun menurut pria yang juga sebagai pkl ini mengemukakan hal tersebut baru bisa terjadi setelah pembagian kios Blok G selesai.
"Sekarang kan masih proses pengundian kios blok G,setelah selesai baru kami akan lakukan pemberdayaan warga setempat," pungkasnya.
"Warga di Tanah Abang tidak hanya sebagai PKL saja, tapi ada yang menjadi kuli panggul, tukang parkir liar, pak ogah, penyewaan meja. Itu semua juga terkena dampak dari penertiban PKL," jelas Topik salahsatu pemuda Tanah Abang, kepada wartawan, Selasa 27 Agustus 2013.
Pria yang termasuk tim verifikasi relokasi Blok G ini menyatakan bahwa banyak warga sekitar khususnya pemuda di Tanah Abang yang tidak bekerja dan dengan wacana seperti itu harusnya dapat menyerap lapangan pekerjaan dari warga setempat.
"Pemuda disini harus diberdayakan di Tanah Abang. Apakah jadi sekuriti, tukang parkir, atau staf pasar. Yang penting semua itu masih dikelola oleh Koperasi atau PD Pasar Jaya," terangnya.
Selain itu pengelolaan harus dari pihak pasar jaya atau pihak koperasi. Karena ditakutkan bila melibatkan pihak swasta akan mengalami kekacauan.
"Kami masih trauma bila dikelola oleh swasta karena pasti amburadul seperti dulu," katanya.
Namun menurut pria yang juga sebagai pkl ini mengemukakan hal tersebut baru bisa terjadi setelah pembagian kios Blok G selesai.
"Sekarang kan masih proses pengundian kios blok G,setelah selesai baru kami akan lakukan pemberdayaan warga setempat," pungkasnya.
(ysw)