Osaki: Pilah sampah dari lingkungan rumah tangga
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kota (Pemkot) Osaki, Jepang Katsuya Tokurei mengatakan, pihaknya berupaya memberikan pendidikan di masyarakat untuk mengurangi volume sampah.
Dia juga yakin, meski berbeda budaya dan tingkat kesadaran antara masyarakat Indonesia dan Jepang, namun setiap manusia pada dasarnya bisa belajar.
"Hal paling utama memilah sampah dari lingkungan rumah tangga. Manusia tetap sama walaupun beda negara pasti bisa melakukannya," kata Katsuya di Depok, Selasa (27/8/2013).
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok gandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Osaki, Jepang untuk mengurangi jumlah volume sampah yang dihasilkan setiap harinya yang mencapai 4.200 meter kubik.
Peran Pemerintah Osaki akan memberikan pendampingan kepada masyarakat agar lebih sadar memilah sampah dari lingkungan rumah tangga.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, Pemkot Osaki sudah mengunjungi Depok beberapa kali untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap sampah. Dia menambahkan, sampah organik bisa diolah dari mulai rumah dengan cara biopori hingga di Unit Pengolahan Sampah (UPS).
"Sampah-sampah di rumah, yaitu sampah organik. Sampah organik yang lembut di rumah tangga seperti sisa makanan bisa dengan biopori, ada juga jenis sampah kasar," ujarnya kepada wartawan di UPS Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, hari ini.
Dia juga yakin, meski berbeda budaya dan tingkat kesadaran antara masyarakat Indonesia dan Jepang, namun setiap manusia pada dasarnya bisa belajar.
"Hal paling utama memilah sampah dari lingkungan rumah tangga. Manusia tetap sama walaupun beda negara pasti bisa melakukannya," kata Katsuya di Depok, Selasa (27/8/2013).
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok gandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Osaki, Jepang untuk mengurangi jumlah volume sampah yang dihasilkan setiap harinya yang mencapai 4.200 meter kubik.
Peran Pemerintah Osaki akan memberikan pendampingan kepada masyarakat agar lebih sadar memilah sampah dari lingkungan rumah tangga.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, Pemkot Osaki sudah mengunjungi Depok beberapa kali untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap sampah. Dia menambahkan, sampah organik bisa diolah dari mulai rumah dengan cara biopori hingga di Unit Pengolahan Sampah (UPS).
"Sampah-sampah di rumah, yaitu sampah organik. Sampah organik yang lembut di rumah tangga seperti sisa makanan bisa dengan biopori, ada juga jenis sampah kasar," ujarnya kepada wartawan di UPS Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, hari ini.
(mhd)