Tak ada BLK angka pengangguran meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Tidak mempunyai Balai Latihan Kerja (BLK) yang diperuntukan bagi pencari kerja (pencaker) dalam menggali potensi dan keahlian yang dimiliki. Maka pengangguran akan terus meningkat seiring angka kelulusan.
Kepala Bidang Latihan dan Penempatan Kerja (Lapenta) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakeros) Kota Depok Sri Astuti mengatakan hal itu. Dia juga menambahkan, pengajuan kuota formasi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diajukan tidak dikabulkan oleh pusat.
"Nah, persoalannya formasi CPNS sekarang ini harus S1, mereka yang melamar hanya tamatan SMA. Sudah pasti mereka akan menggangur dan sulit mencari pekerjaan karena tidak memenuhi persayaratan. Kami sudah berupaya memberikan solusi kepada setiap sekolah untuk menggiatkan ekstra kulikuler," katanya di Depok, Minggu (25/8/2013).
Sejumlah kendala menjadi penyebab jumlah pengangguran yang ingin bekerja di pabrik terus bertambah yaitu masih adanya perusahaan yang kurang kooperatif dengan Pemkot Depok.
Perusahaan itu banyak menolak jika pihaknya ingin menaruh tenaga untuk bekerja. Sebab, para pencari kerja itu tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan yang ada.
Sementara, bagi para pekerja yang memiliki ijazah dari perguruan tinggi diterima dan masuk di bidang jasa, administrasi, dan juga PNS, baik karyawan tetap ataupun outsourching.
"Kadang kala perusahaan menolak secara halus. Porsi keahlian yang banyak dicari agar proses produksi perusahaan berjalan dengan cepat dan lancar. Kami tidak bisa berbuat banyak, karena sudah menjadi kebijakan sebuah perusahaan dalam menerima pegawai," terangnya.
Kepala Bidang Latihan dan Penempatan Kerja (Lapenta) Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakeros) Kota Depok Sri Astuti mengatakan hal itu. Dia juga menambahkan, pengajuan kuota formasi untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diajukan tidak dikabulkan oleh pusat.
"Nah, persoalannya formasi CPNS sekarang ini harus S1, mereka yang melamar hanya tamatan SMA. Sudah pasti mereka akan menggangur dan sulit mencari pekerjaan karena tidak memenuhi persayaratan. Kami sudah berupaya memberikan solusi kepada setiap sekolah untuk menggiatkan ekstra kulikuler," katanya di Depok, Minggu (25/8/2013).
Sejumlah kendala menjadi penyebab jumlah pengangguran yang ingin bekerja di pabrik terus bertambah yaitu masih adanya perusahaan yang kurang kooperatif dengan Pemkot Depok.
Perusahaan itu banyak menolak jika pihaknya ingin menaruh tenaga untuk bekerja. Sebab, para pencari kerja itu tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan yang ada.
Sementara, bagi para pekerja yang memiliki ijazah dari perguruan tinggi diterima dan masuk di bidang jasa, administrasi, dan juga PNS, baik karyawan tetap ataupun outsourching.
"Kadang kala perusahaan menolak secara halus. Porsi keahlian yang banyak dicari agar proses produksi perusahaan berjalan dengan cepat dan lancar. Kami tidak bisa berbuat banyak, karena sudah menjadi kebijakan sebuah perusahaan dalam menerima pegawai," terangnya.
(mhd)