Satu lagi bayi kembar 5 meninggal dunia

Minggu, 25 Agustus 2013 - 21:00 WIB
Satu lagi bayi kembar 5 meninggal dunia
Satu lagi bayi kembar 5 meninggal dunia
A A A
Sindonews.com - Dua anak kembar pasangan suami-istri (pasutri) Bagus Prasnawira (37), dan Enita Fentrikana (31), yang lahir di Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita, di Jalan S Parman, Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa 20 Agustus 2013 pagi itu kembali meninggal dunia. Keduanya meninggal lantaran memiliki paru-paru yang lemah.

Bagus mengatakan, selama lima hari bertahan hidup di ruang Neonathal Intensive Care Unit (NICU) RSAB itu, dua bayi kembar laki-laki yang diberi nama Rahman Surya Mulai dan Abdul Akbar Goffar akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 24 Agustus 2013.

"Anak kelima bernama Rahman meninggal pukul 07.00 WIB, sedangkan anak keempat, Gofar meninggal pukul 20.45 WIB," kata Bagus saat dihubungi wartawan, Minggu (25/8/2013).

Dia menjelaskan, seperti halnya kedua saudara dan saudari kembarnya yang lebih dulu beristirahat dengan tenang, Muhammad Al Hafids dan Anisa Fitri yang meninggal pada Selasa 20 Agustus dan Kamis 22 Agustus 2013, Rahman dan Gofar juga meninggal lantaran usia kandungan sang ibu terlalu muda untuk melahirkan, sehingga anak kembarnya itu memiliki paru-paru yang lemah.

Saat ini, kata Bagus keempat anak kembarnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, dengan posisi saling bersebelahan.

"Rahman dimakamkan siang harinya setelah meninggal, Goffar baru siang ini (Minggu) kami makamkan," ujarnya.

Pria yang bertempat tinggal di Jalan Nipah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut memang sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kepada putra-putri kembarnya itu. Karena, sebelum isterinya melahirkan, tim dokter yang menangani isterinya tersebut sudah memberitahu mengenai dampak yang akan terjadi terhadap putra-putri kembarnya itu.

Bagus menceritakan, kata dokter seharusnya isterinya itu melahirkan dengan usia kandungan minimal 28 minggu. Namun, di tengah perjalanan, isteri tercintanya itu mengalami pendarahan dan dokterpun harus mengambil keputusan untuk mengeluarkan para bayi kembarnya tersebut dalam usia 24 minggu.

"Anak-anak kembar kami lahir dalam usia kandungan yang terbilang muda dan hanya memiliki berat badan 300-400 gram. Kata dokter dengan kondisi tersebut, penangannya harus super ekstra dan kemungkinan bertahan hidupnya memamng kecil," jelasnya.

Bagus berharap anak kembar pertamanya dapat bertahan, meskipun kondisinya masih dalam keadaan kritis di ruang inkubator.

"Istri sudah diperbolehkan pulang, hanya kakinya saja yang membengkak akibat kebanyakan jalan. Kami sudah ikhlas dengan apa yang telah terjadi terhadap putra-putri kembar kami," tegasnya.

Sekadar diketahui, seorang ibu bernama Enita Fentrikana (31), warga Jalan Nipah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melahirkan lima bayi kembar di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat, pada Selasa 20 Agustus 2013 lalu sekira pukul 08.30 WIB. Kelima bayi tersebut hanya memiliki berat rata-rata sebesar 400 gram.

Bagus Prasnawira (37), suami dari Enita mengatakan, dirinya sama sekali tidak menyangka jika istri yang dinikahinya sejak tiga tahun silam melahirkan lima anak kembar. "Ini anak pertama saya langsung lima, saya sangat terkejut," kata Bagus.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7460 seconds (0.1#10.140)