kasus kekerasan tinggi di kota layak anak

Sabtu, 24 Agustus 2013 - 17:59 WIB
kasus kekerasan tinggi...
kasus kekerasan tinggi di kota layak anak
A A A
Sindonews.com - Depok yang dikenal sebagi kota layak anak justru sering kali terjadi kekerasan terhadap anak. Bahkan, tindakan pencabulan pun kerap menghiasi wajah Depok yang dipimpin Wali Kota Nur Mahmudi Ismail itu.

Awal pekan ini saja sudah ada dua laporan mengenai kasus pencabulan. Dan kini, terjadi kasus penelantaran sekaligus penyiksaan terhadap anak. Nanda, 6, anak laki-laki yang diduga menajdi korban penyiksaan ibu tiri kemarin melarikan diri dari rumahnya di Rawageni, Pancoran Mas, Depok. Bocah yang masih di bawah umur itu mengaku hendak pergi ke rumah neneknya di Malang, Jawa Timur.

Saat melarikan diri, Nanda justru kebingungan. Pasalnya, dia tidak mengantongi uang untuk bekal. Hingga akhirnya Nanda ditemukan oleh warga di bawah jembatan depan Ramayana-Terminal Depok. Ketika ditanya, Nanda hanya menangis. Dia tidak menceritakan mengenai keluarganya. Ketika diperiksa, sekujur tubuhnya penuh dengan luka. Sambil terus menangis, Nanda kemudian dibawa ke Polresta Depok untuk dimintai keterangan.

Namun polisi sulit mendapatkan data dari Nanda. Pasalnya, dia terus saja menangis. Nanda ditemukan warga pada Kamis (22/8/2013) malam. Saat itu, pusat perbelanjaan di Jalan Margonda hendak tutup. Hingga seorang warga melihat Nanda yang malang.

Lantaran tak tahu harus berbuat apa, Nanda kemudian dibawa ke polisi. Petugas mengaku kesulitan meminta keterangan dari Nanda. Nanda sempat diinapkan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok. Nanda kemudian dibawa ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok agar mendapatkan perawatan yang layak.

Saat berada di Disnakersos Depok, Nanda masih terlihat trauma. Bahkan dirinya terlihat ketakutan dan matanya terlihat berkaca-kaca ketika ditanya identitas dirinya. “Saya enggak tahu nama bapak saya dan ibu tiri. Bapak jarang pulang. Saya baru datang sejak puasa kemarin. Saya hanya ingin pulang ke rumah nenek di Malang, Jawa Timur. Dia yang paling baik, saya enggak betah di sini,” kata Nanda, Sabtu (24/08/2013).

Kepala Disnakersos Kota Depok Dyah Sadiah mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari kedua orang tuanya. “Anak ini masih trauma sehingga yang disebut hanya neneknya saja, sedangkan tentang orang tua nya dia enggak mau bicara. Namun kami akan lakukan assement. Informasi yang didapat kan hanya dari Nanda, nanti kami akan panggil kedua orang tuanya untuk tahu keadaan sebenarnya,” papar Dyah.

Ia menjelaskan pihaknya akan membawa Nanda ke RSUD. “Dilihat dari kondisinya, Nanda harus mendapat penanganan yang serius. Tak hanya itu, Nanda juga kerap disekap tanpa diberi makan sehingga perutnya agak membuncit. Keadaanya sungguh memprihatinkan,” paparnya.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7197 seconds (0.1#10.140)