Ini yang dikeluhkan penumpang KRL
A
A
A
Sindonews.com - Sejak Tiket Harian berjaminan (THB) diberlakukan sejak kemarin, antrean ratusan penumpang terlihat disejumlah stasiun. Antrean tersebut disebabkan banyaknya penumpang yang mempertanyakan sistem baru tersebut yang mewajibkan penumpang memberi uang jaminan sebesar Rp5.000.
Penumpang KRL, Resty (27) mengatakan, meskipun dirinya sudah memahami mekanisme THB, namun dirinya mengaku kesal karena waktu mengantre lebih lama. Dirinya memaklumi sebagian masyarakat menolak untuk membayar uang jaminan, karena belum percaya.
Tidak hanya itu keadaan kereta yang semakin sesak tentu membuat pengguna kereta enggan memberikan kepercayaan kepada PT KCJ. "Memang sangat keberatan jika harus membayar lebih mahal, melihat saat ini kondisi kereta sangat tidak manusiawi," ucap ketika ditemui di Stasiun Cikini, Jakarta pusat, Jumat (23/8/2013).
Hal serupa diungkapkan Ahmad Romdoni (29), dirinya menjadi pengguna kereta karena memang transportasi tersebut yang masuk akal untuk bisa mencapai tempat kerja.
Namun dengan kebijakan baru ini dirinya otomatis harus membayar lebih. Yang disayangkan olehnya adalah ketika penumpang turun di stasiun yang beda dengan stasiun tujuan awal maka uang jaminan akan hangus tidak bisa diambil.
"Jika sebelumnya kita salah turun stasiun mesin akan menolak, saat ini tidak tapi konsekuensinya adalah uang jaminan kita hilang," tuturnya.
Penumpang KRL, Resty (27) mengatakan, meskipun dirinya sudah memahami mekanisme THB, namun dirinya mengaku kesal karena waktu mengantre lebih lama. Dirinya memaklumi sebagian masyarakat menolak untuk membayar uang jaminan, karena belum percaya.
Tidak hanya itu keadaan kereta yang semakin sesak tentu membuat pengguna kereta enggan memberikan kepercayaan kepada PT KCJ. "Memang sangat keberatan jika harus membayar lebih mahal, melihat saat ini kondisi kereta sangat tidak manusiawi," ucap ketika ditemui di Stasiun Cikini, Jakarta pusat, Jumat (23/8/2013).
Hal serupa diungkapkan Ahmad Romdoni (29), dirinya menjadi pengguna kereta karena memang transportasi tersebut yang masuk akal untuk bisa mencapai tempat kerja.
Namun dengan kebijakan baru ini dirinya otomatis harus membayar lebih. Yang disayangkan olehnya adalah ketika penumpang turun di stasiun yang beda dengan stasiun tujuan awal maka uang jaminan akan hangus tidak bisa diambil.
"Jika sebelumnya kita salah turun stasiun mesin akan menolak, saat ini tidak tapi konsekuensinya adalah uang jaminan kita hilang," tuturnya.
(ysw)