Soal THB, ini komentar penumpang KRL
A
A
A
Sindonews.com - Penumpang kereta rel listrik (KRL) minta pada PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) tidak mempersulit mereka. Karena kondisi sekarang, pemberlakuan Tiket Harian Berjaminan (THB) justru mempersulit penumpang yang menggunakan kartu single trip.
"Kita ingin sistem yang efsien. Kalau memang diarahkan untuk berlangganan yang seharusnya sejak awal diberlakukan sistem itu. jangan sudah tengah-tengah e-ticketing berlangsung baru ada kebijakan seperti ini," ungkap Yuli Junaidi salah satu penumpang yang ditemui di Stasiun Depok, Jumat (23/8/2013).
Ditegaskannya, tidak semua penumpang mau membeli kartu multitrip. Namun, jika sistem single trip justru merepotkan penumpang maka akan memperburuk citra PT KCJ sendiri.
"Saya rasa untuk pekerja commuter sangat tidak masalah jika harus membeli multitrip yang teknisnya tidak serumit seperti single trip saat ini," protesnya.
Namun penumpang menyayangkan, biaya kehilangan kartu jangan dibebankan pada penumpang. Dalihnya kan THB itu diberlakukan sebagai pengganti kartu single trip lantaran ratusan kartu hilang.
"Tapi menjadi tidak adil ketika biaya itu dibebankan pada penumpang yang tidak menghilangkan kartu," tegas Yuli.
Menurutnya, sudah seharusnya PT KCJ memperbaiki sistem yang ada. KCJ juga berkewajiban menyediakan transportasi yang efisien bagi penumpang. Untuk itu, kata dia, ada baiknya KCJ mengevaluasi penerapan THB.
"Kita ingin sistem yang efsien. Kalau memang diarahkan untuk berlangganan yang seharusnya sejak awal diberlakukan sistem itu. jangan sudah tengah-tengah e-ticketing berlangsung baru ada kebijakan seperti ini," ungkap Yuli Junaidi salah satu penumpang yang ditemui di Stasiun Depok, Jumat (23/8/2013).
Ditegaskannya, tidak semua penumpang mau membeli kartu multitrip. Namun, jika sistem single trip justru merepotkan penumpang maka akan memperburuk citra PT KCJ sendiri.
"Saya rasa untuk pekerja commuter sangat tidak masalah jika harus membeli multitrip yang teknisnya tidak serumit seperti single trip saat ini," protesnya.
Namun penumpang menyayangkan, biaya kehilangan kartu jangan dibebankan pada penumpang. Dalihnya kan THB itu diberlakukan sebagai pengganti kartu single trip lantaran ratusan kartu hilang.
"Tapi menjadi tidak adil ketika biaya itu dibebankan pada penumpang yang tidak menghilangkan kartu," tegas Yuli.
Menurutnya, sudah seharusnya PT KCJ memperbaiki sistem yang ada. KCJ juga berkewajiban menyediakan transportasi yang efisien bagi penumpang. Untuk itu, kata dia, ada baiknya KCJ mengevaluasi penerapan THB.
(ysw)