Tak diperhatikan, Jalan Rawa Jati rusak parah
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi Jalan Rawa Jati atau tepatnya jalan yang ada di bawah Fly over Rawa Jati, Jakarta Selatan, terlihat sangat memprihatinkan dan cenderung membahayakan para pengendara lalu lintas. Hal tersebut dikarenakan kondisi jalan yang bersebelahan langsung dengan kali Ciliwung.
Berdasarkan pantauan Sindonews, di lokasi, kondisi jalan yang sempat mengalami pembongkaran untuk pembangunan fly over tersebut saat ini seakan dibiarkan rusak. Dilihat dari bentuk jalanan yang terpotong setengah, sedangkan sisa jalan lainnya hanya tinggal berupa kerangka jalan yang belum dibeton.
Di bawah rangka jembatan yang belum dibeton itu pun, langsung disambut dengan derasnya arus kali Ciliwung. Anehnya, pengamanan jalan yang cukup berbahaya tersebut masih terbilang seadanya.
Pembatas tersebut hanya berupa batu pembatas yang tingginya hanya 50 cm. Batu tersebut diletakan begitu saja sepanjang jalan tersebut tanpa dilengkapi dengan pengaman lainnya.
Dengan kondisi jalan seperti itu, banyak pengendara yang mengeluhkan keamanan mereka saat berkendara. Rahma (26), salah seorang pengendara motor yang sering melintas di daerah tersebut untuk berangkat kerja mengakui, bahwa jembatan tersebut memang berbahaya untuk keselamatan baik para pengendara ataupun pejalan kaki.
"Jalan itu terbilang rawan. Orang yang tidak hapal daerah itu bisa jatuh ke dalam kali karena tidak ada pembatas dan tanda peringatan," kata Rahma saat berbincang dengan Sindonews di lokasi, Selasa (20/8/2013).
Selain itu, menurut wanita yang bekerja di salah satu perusahaan swasta ini mengungkapkan, jalan itu seharusnya hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan dikarenakan terpotongnya jalan yang belum dibeton. Namun, faktanya jalan itu malah digunakan untuk lalu lintas dua arah.
"Pemerintah seharusnya harus memperhatikan ini dan segera memperbaikinya supaya tidak ada korban jiwa karena jalan berbahaya ini," tegasnya.
Berdasarkan pantauan Sindonews, di lokasi, kondisi jalan yang sempat mengalami pembongkaran untuk pembangunan fly over tersebut saat ini seakan dibiarkan rusak. Dilihat dari bentuk jalanan yang terpotong setengah, sedangkan sisa jalan lainnya hanya tinggal berupa kerangka jalan yang belum dibeton.
Di bawah rangka jembatan yang belum dibeton itu pun, langsung disambut dengan derasnya arus kali Ciliwung. Anehnya, pengamanan jalan yang cukup berbahaya tersebut masih terbilang seadanya.
Pembatas tersebut hanya berupa batu pembatas yang tingginya hanya 50 cm. Batu tersebut diletakan begitu saja sepanjang jalan tersebut tanpa dilengkapi dengan pengaman lainnya.
Dengan kondisi jalan seperti itu, banyak pengendara yang mengeluhkan keamanan mereka saat berkendara. Rahma (26), salah seorang pengendara motor yang sering melintas di daerah tersebut untuk berangkat kerja mengakui, bahwa jembatan tersebut memang berbahaya untuk keselamatan baik para pengendara ataupun pejalan kaki.
"Jalan itu terbilang rawan. Orang yang tidak hapal daerah itu bisa jatuh ke dalam kali karena tidak ada pembatas dan tanda peringatan," kata Rahma saat berbincang dengan Sindonews di lokasi, Selasa (20/8/2013).
Selain itu, menurut wanita yang bekerja di salah satu perusahaan swasta ini mengungkapkan, jalan itu seharusnya hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan dikarenakan terpotongnya jalan yang belum dibeton. Namun, faktanya jalan itu malah digunakan untuk lalu lintas dua arah.
"Pemerintah seharusnya harus memperhatikan ini dan segera memperbaikinya supaya tidak ada korban jiwa karena jalan berbahaya ini," tegasnya.
(mhd)