Komunitas Sant Edigio ajak anak peduli sesama
A
A
A
Sindonews.com - Komunitas Sant Egidio mengajak anak-anak meningkatkan solidaritas terhadap sesama, dalam kegiatan Negeri Pelangi, di sekolah Penginjil Santo Lukas, Sunter, Jakarta Utara. Dimulai pukul 09.00 WIB, acara ini menghadiri 280 anak dari dari sekolah Damai Sunter, dan sekolah Damai Bandung.
"Sekolah Damai sendiri merupakan bentuk pelayanan kami terhadap anak-anak, khususnya bagi mereka yang kurang mampu," kata ketua panita Negeri Pelangi Tina, kepada wartawan, Minggu (18/8/2013).
Menurutnya, acara ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada anak-anak tentang cara mencintai dan memelihara lingkungan. Selain itu, pihaknya juga mengajarkan sikap solidaritas kepada sesama.
"Kami juga sudah mengumpulkan donasi yang nantinya akan disumbangkan kepada anak-anak yang mengidap HIV/AIDS di Afrika Selatan. Setelah acara selesai, kami akan memberikan bibit pohon kepada peserta agar menanamnya di lingkungan rumah mereka," terangnya.
Dalam acara tersebut, peserta dipersilahkan mendatangi kelas-kelas yang di dalamnya terdapat sejumlah panitia yang membagikan pengetahuan seputar kelestarian lingkungan, serta bahaya narkoba, rokok, dan free sex.
"Di sini kami menyediakan kelas yang dapat dikunjungi. Ada kelas untuk sosialisasi bahaya Narkoba, rokok, dan HIV/AIDS. Kelas prakarya, kelas Nobar, kelas Go Green, dan kelas karya seni dengan bahan alami," sambung panitia acara Daniel.
Dwi (32) mengaku, senang dengan diadakan acara seperti ini. Menurutnya, acara seperti ini harus sering dilakukan, karena banyak ilmu yang didapatkan oleh anak-anak tersebut.
"Saya jadi tahu bahaya rokok dan narkoba buat generasi muda dan cara melestarikan lingkungan. Semoga tahun depan ada lagi acara seperti ini. Sarannya lebih banyak lagi informasi yang diberikan kepada saya," harap seorang peserta Sendi (15).
"Sekolah Damai sendiri merupakan bentuk pelayanan kami terhadap anak-anak, khususnya bagi mereka yang kurang mampu," kata ketua panita Negeri Pelangi Tina, kepada wartawan, Minggu (18/8/2013).
Menurutnya, acara ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada anak-anak tentang cara mencintai dan memelihara lingkungan. Selain itu, pihaknya juga mengajarkan sikap solidaritas kepada sesama.
"Kami juga sudah mengumpulkan donasi yang nantinya akan disumbangkan kepada anak-anak yang mengidap HIV/AIDS di Afrika Selatan. Setelah acara selesai, kami akan memberikan bibit pohon kepada peserta agar menanamnya di lingkungan rumah mereka," terangnya.
Dalam acara tersebut, peserta dipersilahkan mendatangi kelas-kelas yang di dalamnya terdapat sejumlah panitia yang membagikan pengetahuan seputar kelestarian lingkungan, serta bahaya narkoba, rokok, dan free sex.
"Di sini kami menyediakan kelas yang dapat dikunjungi. Ada kelas untuk sosialisasi bahaya Narkoba, rokok, dan HIV/AIDS. Kelas prakarya, kelas Nobar, kelas Go Green, dan kelas karya seni dengan bahan alami," sambung panitia acara Daniel.
Dwi (32) mengaku, senang dengan diadakan acara seperti ini. Menurutnya, acara seperti ini harus sering dilakukan, karena banyak ilmu yang didapatkan oleh anak-anak tersebut.
"Saya jadi tahu bahaya rokok dan narkoba buat generasi muda dan cara melestarikan lingkungan. Semoga tahun depan ada lagi acara seperti ini. Sarannya lebih banyak lagi informasi yang diberikan kepada saya," harap seorang peserta Sendi (15).
(san)