Di sidang DKPP, pendukung Arief kenakan pita hitam
A
A
A
Sindonews.com - Saat menghadiri sidang kode etik perdana pencoretan pasangan Arif-Sachrudin pemilukada kota Tangerang di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), pendukung Arif-Sachrudin mengenakan pita hitam.
Tim pemenangan pasangan Arif-Sachrudin, Haris Sumirat Nugraha mengatakan, pita hitam yang dikenakan massa pendukung tersebut dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat soal matinya hukum di kota Tangerang karena ulah penguasa bertindak semena-mena.
"Pita hitam yang kita pakai, kita mau tunjukan pada masayarakat Indonesia bahwa di Tangerang demokrasi telah mati oleh penguasa Wahidin (walikota)," tegasnya.
Para pendukung Arif-Sachrudin menilai, dicoretnya pasangan mereka karena ulah Wali Kota Tangerang Wahidin Halim yang tidak menandatangani surat izin pengunduran diri Sachrudin sebagai Camat Pinang.
Mereka menilai, Wahidin sengaja tidak menandatangi surat pengunduran Sachrudin karena adik kandungnya Abdul Syukur yang berpasangan dengan Hilmi maju sebagai peserta Pilkada Kota Tangerang dengan nomor urut satu.
Tim pemenangan pasangan Arif-Sachrudin, Haris Sumirat Nugraha mengatakan, pita hitam yang dikenakan massa pendukung tersebut dilakukan untuk menjelaskan kepada masyarakat soal matinya hukum di kota Tangerang karena ulah penguasa bertindak semena-mena.
"Pita hitam yang kita pakai, kita mau tunjukan pada masayarakat Indonesia bahwa di Tangerang demokrasi telah mati oleh penguasa Wahidin (walikota)," tegasnya.
Para pendukung Arif-Sachrudin menilai, dicoretnya pasangan mereka karena ulah Wali Kota Tangerang Wahidin Halim yang tidak menandatangani surat izin pengunduran diri Sachrudin sebagai Camat Pinang.
Mereka menilai, Wahidin sengaja tidak menandatangi surat pengunduran Sachrudin karena adik kandungnya Abdul Syukur yang berpasangan dengan Hilmi maju sebagai peserta Pilkada Kota Tangerang dengan nomor urut satu.
(ysw)