Polisi kesulitan antisipasi beredarnya senpi

Senin, 29 Juli 2013 - 10:04 WIB
Polisi kesulitan antisipasi...
Polisi kesulitan antisipasi beredarnya senpi
A A A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya mengakui bahwa hingga saat ini mereka kesulitan untuk menelusuri asal usul penjualan senjata api (senpi) yang saat ini semakin marak beredar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengungkapkan, selama ini dari keterangan pelaku yang mereka tangkap atas penggunaan senjata api, rata rata menggunakan sistem beli putus terhadap pemasok senjata api.

"Karena, banyak pelaku yang pegang senpi mengaku beli putus. Artinya habis beli selesai tanpa tahu dimana membuatnya dan tidak berhubungan lagi dengan penjualnya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/7/2013).

Itulah yang kemudian menjadi alasan pihaknya kesulitan menelusuri keberadaan para penjual senjata api rakitan itu. Menurut Rikwanto, dari beberapa tersangka memang menyebutkan bahwa mereka membeli senpi dari penjual yang mengaku membuatnya di wilayah Jawa Barat, Lampung serta Banten.

Selain itu, dari data yang mereka miliki selama ini menyebutkan bahwa senjata api yang dimiliki para pelaku kejahatan juga kebanyakan berasal dari pasar gelap.

Selain itu, dari hasil penangkapan 90 persen senjata yang digunakan adalah rakitan, sedangkan 10 persen adalah senjata pabrikan yang tidak terdaftar.

Untuk senjata pabrikan, kata Rikwanto, biasanya banyak beredar di pasar gelap. Senjata ini memang masuk ke Indonesia dari luar negeri. Sampai saat ini, katanya, penyidik masih kesulitan dalam mencari lokasi pasar gelap tersebut.

"Kami kesulitan mencari lokasinya, tapi kami tetap melakukan penyidikan," kilahnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0849 seconds (0.1#10.140)