Kekurangan alat, sampah numpuk di kali
A
A
A
Sindonews.com - Akibat kekurangan alat berat sampah yang ada di kali Jakarta menjadi terbengkalai. Pasalnya, untuk mengangkat sampah dari kali membutuhkan alat berat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mangatakan, hal ini terlihat dari kurangnya akselerasi Dinas Kebersihan dalam menangani sampah di kali-kali yang sudah puluhan tahun tidak maksimal pengelolaannya.
"Jadi ini memang persoalan 20 tahun lebih yang harus kita selesaikan bertahap. Jadi jangan salahkan orang sampah, alatnya belum ada. Tapi sekarang juga udah lumayan," kata pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Ketika disinggu soal peralihan tanggung jawab sampah dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) ke Dinas Kebersihan, Ahok menilai, itu merupakan cara yang tepat untuk memangkas kinerja yang tumpang tindih.
"Udah tepat. Kalau enggak, pun cuma ngaduk-ngaduk, dua kali bayar. Sampah yang sama tiga kali bayar. Orang taman buang sampah ke kali, bayar. Dari kali diangkut PU naik ke atas, bayar. Di atas dibawa dinas kebersihan ke bantar gebang, bayar," bebernya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mangatakan, hal ini terlihat dari kurangnya akselerasi Dinas Kebersihan dalam menangani sampah di kali-kali yang sudah puluhan tahun tidak maksimal pengelolaannya.
"Jadi ini memang persoalan 20 tahun lebih yang harus kita selesaikan bertahap. Jadi jangan salahkan orang sampah, alatnya belum ada. Tapi sekarang juga udah lumayan," kata pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Ketika disinggu soal peralihan tanggung jawab sampah dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) ke Dinas Kebersihan, Ahok menilai, itu merupakan cara yang tepat untuk memangkas kinerja yang tumpang tindih.
"Udah tepat. Kalau enggak, pun cuma ngaduk-ngaduk, dua kali bayar. Sampah yang sama tiga kali bayar. Orang taman buang sampah ke kali, bayar. Dari kali diangkut PU naik ke atas, bayar. Di atas dibawa dinas kebersihan ke bantar gebang, bayar," bebernya.
(mhd)