Atasi banjir, normalisasi sungai & waduk harus tuntas
A
A
A
Sindonews.com - Rupanya permasalah banjir di Ibu Kota Jakarta masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Karena itu salah satu caranya adalah bagaimana normalisasi sungai dan waduk terus berjalan.
"Selama normalisasi tidak beres pasti banjir tetap tidak beres, kalau volume air lebih tinggi pasti banjir, kalau soal rob saya pikir, tahun ini atau tahun depan akan kita selesaikan damnya di depan sementara itu bisa diatasi," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2013).
Untuk mempercepat normalisasi kali, kata Ahok sapaan akrabnya, Pemprov akan mendorong penduduk yang berdiam dipemukiman liar di sepanjang bantaran sungai dan waduk untuk tinggal di rusun yang akan dibuat.
"Kita lagi dorong perumahan. Masalah ini kita mau normalisasi waduk dan sungai hampir semua sungai jalur inspeksi diduduki rumah liar. Nah ini Pak Gubernur (Jokowi) ingin dipindahkan bukan diusir tapi dibuatkan rusun, dan butuh waktu," terangnya.
Dia juga mengeluhkan persoalan yang terjadi saat ini adalah warga yang tinggal di bantaran sungai dan waduk hanya mau direlokasi tidak jauh dari tempat tinggal mereka semula.
"Makanya untuk kasus Ciliwung, mau enggak mau kita harus mengubah Pasar Rumput dan Pasar Minggu menjadi super blok yang nantinya ada 5.000 unit, makanya kita minta dua tahun minimal untuk memulai normalisasi itu," harapnya.
Sementara, untuk kawasan yang biasa diterjang banjir, menurut Ahok, permasalahannya berasal dari pemukiman padat penduduk. Solusi dari Pemprov DKI tidak lain harus mengeluarkan penduduk tersebut dari kawasan banjir.
"Tapi karena mereka memiliki sertifikat tanah mereka tidak mau diubah. Mereka kalau ditanya bilangnya apa? Aah, cuma setahun sekali ini pak banjir. Susah juga kan," katanya.
"Selama normalisasi tidak beres pasti banjir tetap tidak beres, kalau volume air lebih tinggi pasti banjir, kalau soal rob saya pikir, tahun ini atau tahun depan akan kita selesaikan damnya di depan sementara itu bisa diatasi," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2013).
Untuk mempercepat normalisasi kali, kata Ahok sapaan akrabnya, Pemprov akan mendorong penduduk yang berdiam dipemukiman liar di sepanjang bantaran sungai dan waduk untuk tinggal di rusun yang akan dibuat.
"Kita lagi dorong perumahan. Masalah ini kita mau normalisasi waduk dan sungai hampir semua sungai jalur inspeksi diduduki rumah liar. Nah ini Pak Gubernur (Jokowi) ingin dipindahkan bukan diusir tapi dibuatkan rusun, dan butuh waktu," terangnya.
Dia juga mengeluhkan persoalan yang terjadi saat ini adalah warga yang tinggal di bantaran sungai dan waduk hanya mau direlokasi tidak jauh dari tempat tinggal mereka semula.
"Makanya untuk kasus Ciliwung, mau enggak mau kita harus mengubah Pasar Rumput dan Pasar Minggu menjadi super blok yang nantinya ada 5.000 unit, makanya kita minta dua tahun minimal untuk memulai normalisasi itu," harapnya.
Sementara, untuk kawasan yang biasa diterjang banjir, menurut Ahok, permasalahannya berasal dari pemukiman padat penduduk. Solusi dari Pemprov DKI tidak lain harus mengeluarkan penduduk tersebut dari kawasan banjir.
"Tapi karena mereka memiliki sertifikat tanah mereka tidak mau diubah. Mereka kalau ditanya bilangnya apa? Aah, cuma setahun sekali ini pak banjir. Susah juga kan," katanya.
(mhd)