Pelaku mutilasi ibu kandung kerap berhalusinasi
A
A
A
Sindonews.com - Sigit Indra Tanaya (44), pelaku mutilasi terhadap ibunya sendiri Siti Amini (80), ternyata kerap berhalusinasi bahwa ibunya diculik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengatakan, dari hasil observasi, memang banyak keanehan yang telah dilakukan oleh Sigit hingga akhirnya tega untuk memutilasi ibunya sendiri.
"Pelaku kesal karena sering dipanggil si gila. Dia juga menyangkal telah membunuh ibunya," kata Rikwanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Sigit yang diketahui merupakan mahasiswa Universitas Terbuka jurusan Ekonomi tersebut menurut Rikwanto juga kerap mempunyai halusinasi yang buruk. Dia pun kerap mempunyai pikiran buruk apa yang akan terjadi pada ibunya.
"Pemikirannya terbatas ke kecurigaan ibunya diculik setelah ambil uang pensiun," ungkapnya.
Diketahui, jasad Siti Amini ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 RT 18/RW 04 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 14 Juli 2013 dini hari. Siti diduga menjadi korban mutilasi putranya yang mengalami gangguan kejiwaan.
Hasil pemeriksaan sementara, Siti meninggal sejak bulan April lalu karena sakit. Namun tak satu pun tetangga yang mengetahui kematian Siti. Berdasarkan pengakuan Sigit, ia tega memutilasi ibunya karena kecintaannya pada sang ibunda dan ingin merawat jasad ibunya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya KombesPol Rikwanto mengatakan, dari hasil observasi, memang banyak keanehan yang telah dilakukan oleh Sigit hingga akhirnya tega untuk memutilasi ibunya sendiri.
"Pelaku kesal karena sering dipanggil si gila. Dia juga menyangkal telah membunuh ibunya," kata Rikwanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Sigit yang diketahui merupakan mahasiswa Universitas Terbuka jurusan Ekonomi tersebut menurut Rikwanto juga kerap mempunyai halusinasi yang buruk. Dia pun kerap mempunyai pikiran buruk apa yang akan terjadi pada ibunya.
"Pemikirannya terbatas ke kecurigaan ibunya diculik setelah ambil uang pensiun," ungkapnya.
Diketahui, jasad Siti Amini ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Jalan Danau Mahalona II Blok E2 No 78 RT 18/RW 04 Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu 14 Juli 2013 dini hari. Siti diduga menjadi korban mutilasi putranya yang mengalami gangguan kejiwaan.
Hasil pemeriksaan sementara, Siti meninggal sejak bulan April lalu karena sakit. Namun tak satu pun tetangga yang mengetahui kematian Siti. Berdasarkan pengakuan Sigit, ia tega memutilasi ibunya karena kecintaannya pada sang ibunda dan ingin merawat jasad ibunya.
(ysw)