Akibat truk, kemacetan Tanjung Priok tak terelakan

Kamis, 18 Juli 2013 - 00:06 WIB
Akibat truk, kemacetan...
Akibat truk, kemacetan Tanjung Priok tak terelakan
A A A
Sindonews.com - Kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, diakibatkan adanya kepadatan peti kemas di pelabuhan tersebut. Alasannya, itu merupakan imbas dari meningkatnya volume kendara yang juga melaju di jalur itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Humas Pelindo II Tanjung Priok Sofyan Gumelar. Meski demikian, dia mengklaim, mampu mengatasi kepadatan tersebut.

Dirinya melihat, kemacetan lalulintas terjadi lantara adanya penyempitan jalan. Penyempitan jalan terjadi karena adanya proyek pembangunan Jalan Tol menuju pelabuhan. Seperti di Jalan Yos Sudarso yang sebelumnya ada lima jalur untuk truk countainer sekarang setelah adanya pembangunan jalan Tol berkurang dan hanya menyisakan satu jalur. Tentunya hal ini membawa dampak.

Sementara di Jalur Cilincing juga demikian, tiang pancang untuk jalan tol sudah memakan ruas jalan. Tidak hanya itu rusaknya sebagian jalan dikawasan tersebut juga memperparah kemacetan.

"Untuk solusi saya belum ada, sebab saat ini kita yang terkena dampak dari kemacetan ini, sehingga lalulintas keluar masuk peti kemas terhambat," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Sementara itu, Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Utara Monang Ritonga mengatakan, terkait jalan rusak menurutnya hal tersebut terjadi lantaran cuaca yang tidak menentu.

Dikarenakan, dengan ruas jalan yang minim ditambah adanya hujan tentunya membuat daya tahan jalan berkurang. Meski demikian dirinya mengaku akan menindaklanjuti dan memperbaiki jalan rusak.

"Paling kita tangani secara darurat, sebab jika kita benahi seluruhnya maka tidak akan ada jalan untuk truk yang akan melintas," ucapnya.

Rahmansyah (27), sopir truk peti kemas yang ditemui di Jalan Yos Sudarso, mengatakan, kemacetan yang terjadi kali ini merupakan kemacetan terparah sejak dirinya menjadi sopir truk peti kemas tiga tahun yang lalu.

Dirinya mengaku, tidak bisa keluar dari Pelabuhan karena kendaraan yang di luar tidak bergerak sama sekali. Akibatnya sudah tujuh jam dirinya berada di pelabuhan.

"Keadaan ini tentu merugikan kita. Sebab jika lama tertahan tentu akan ada pengeluaran tambahan," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7687 seconds (0.1#10.140)