Maraknya aktivitas ekspor & impor, lalin Tanjung Priok macet

Rabu, 17 Juli 2013 - 23:54 WIB
Maraknya aktivitas ekspor & impor, lalin Tanjung Priok macet
Maraknya aktivitas ekspor & impor, lalin Tanjung Priok macet
A A A
Sindonews.com - Jalan yang mengarah ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengular sehingga mengakibatkan kemacetan lalulintas di kawasan sekitarnyan. Hal terjadi lantaran meningkatnya volume ekspor dan impor peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok.

Truk-truk pengangkut peti kemas tersendat saat memasuki Pelabuhan Tanjung Priok, yang berdampak pada macetnya jalan raya. Akibatnya terjadi antrean panjang kendaraan di Jalan Yos Sudarso, Jalan Cilincing, dan Jalan RE Martadinata.

Pantauan di lapangan, kemacetan terjadi dari lampu merah Pintu IX Pelabuhan sampai sepanjang ruas Jalan Yos Sudarso, bahkan hingga Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sedangkan arah sebaliknya kemacetan hanya sampai putaran (u-turn) Plumpang, Jakarta Utara.

Di Jalan Cilincing, kemacetan terjadi dari Pintu IX Pelabuhan sampai belokan yang mengarah ke Jalan Cakung-Cilincing. Sedangkan di Jalan RE Martadinata kemacetannya paling parah sebab macetnya sampai pintu masuk Ancol.

Direktur Eksekutif National Maritime Institute (Namarin) Siswono Rusdi mengatakan, kemacetan yang terjadi saat ini disebabkan karena kapasitas lahan untuk peti kemas tidak sebanding dengan lalulintas peti kemas yang masuk maupun keluar, sehingga proses pengangkutan terhambat dan truk-truk pengangkut memadati jalan kemudian menyebabkan kemacetan.

Siswono menjelaskan, saat ini ada tiga tempat penampungan peti kemasi yakni di Jakarta International Countainer Terminal (JICT). Disini lahan yang tersedia hanya 9,2 hektare. Kemudian Terminal Peti Kemas (TPK) Koja yang menyediakan lahan seluas 22 hektare dan Mustika Alam Sari yang juga merupakan tempat Peti Kemas.

Menurutnya operasional dan terbatasnya Sumber daya Manusia menjadi penyebab lamanya proses Verifikasi terhadap satu kontainer. Dengan demikian terjadi penumpukan bukan hanya di darat di laut juga demikian.
"Jika di darat terjadi penumpukan truk yang akan mengangkut countainer, di laut penumpukan terjadi lantaran kapal tidak boleh masuk, karena tidak ada tempat untuk countainer," katanya saat dihubungi, Rabu (17/7/2013).

Dia menjelaskan, ini merupakan pemandangan yang biasa di Tanjung Priok setiap harinya, namun karena ada penambahan impor baru terlihat ada kemcetan lalulintas.

Menurutnya untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di sekitar pelabuhan Tanjung Priok harus ada penambahan terminal peti kemas dan juga penambahan personel bea cukai untuk melakukan verifikasi.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1520 seconds (0.1#10.140)