Butuh uang untuk Lebaran, sopir jarah muatannya
A
A
A
Sindonews.com - Butuh uang untuk berlebaran, sopir berkomplot menjarah muatannya berupa biji plastik senilai Rp2 miliar. Biji plastik sebanyak empat ton itu hanya dijual Rp150 juta.
Marto (23), Rohir alias Toing (38), dan Asep (27) dibekuk di lokasi yang berbeda. Disini Marto dan Asep berperan sebagai penjual biji plastik dan Rohir berperan sebagai perantara ke penadah.
Pelaku Marto yang mengemudikan truk kontainer berisi biji plastik tidak membawa barang tersebut dari Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok ke arah tujuannya yaitu Cikarang.
"Dari hasil penyelidikan, kita menemukan truk yang digunakan tersangka menepi di pintu tol Cakung, Jakarta Timur,“ kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adi kepada wartawan, Rabu (17/7/2013).
Selama seminggu pelakukan penyelidikan, kemudian polisi berhasil membengkuk tersangka di Cianjur, Selasa 16 Juli 2013 malam. Mereka hanya menjual biji plastik saja ke penadah, kemudian truk kontainernya dibiarkan terparkir di pintu tol Cakung.
Marto, salah satu tersangka mengaku, karena terhimpit ekonomi dia terpaksa menjual biji plastik tersebut ke penadah. Pria yang sudah empat tahun menjadi sopir peti kemas itu mengaku baru mendapatkan bayaran Rp 100 juta.
"Sisanya nanti Rp50 juta dijanjikan baru diberikan pas lebaran sama penadahnya," ungkap Marto.
Marto mengatakan, uang sudah didapatnya senilai Rp100 juta itu sudah dibagi dengan dua rekan lainnya. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk merayakan hari raya Idul Fitri di kampungnya masing-masing.
Marto (23), Rohir alias Toing (38), dan Asep (27) dibekuk di lokasi yang berbeda. Disini Marto dan Asep berperan sebagai penjual biji plastik dan Rohir berperan sebagai perantara ke penadah.
Pelaku Marto yang mengemudikan truk kontainer berisi biji plastik tidak membawa barang tersebut dari Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok ke arah tujuannya yaitu Cikarang.
"Dari hasil penyelidikan, kita menemukan truk yang digunakan tersangka menepi di pintu tol Cakung, Jakarta Timur,“ kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adi kepada wartawan, Rabu (17/7/2013).
Selama seminggu pelakukan penyelidikan, kemudian polisi berhasil membengkuk tersangka di Cianjur, Selasa 16 Juli 2013 malam. Mereka hanya menjual biji plastik saja ke penadah, kemudian truk kontainernya dibiarkan terparkir di pintu tol Cakung.
Marto, salah satu tersangka mengaku, karena terhimpit ekonomi dia terpaksa menjual biji plastik tersebut ke penadah. Pria yang sudah empat tahun menjadi sopir peti kemas itu mengaku baru mendapatkan bayaran Rp 100 juta.
"Sisanya nanti Rp50 juta dijanjikan baru diberikan pas lebaran sama penadahnya," ungkap Marto.
Marto mengatakan, uang sudah didapatnya senilai Rp100 juta itu sudah dibagi dengan dua rekan lainnya. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk merayakan hari raya Idul Fitri di kampungnya masing-masing.
(ysw)