Pansus tak jelas, DPRD DKI hanya cari honor
A
A
A
Sindonews.com - Panitia Khusus (Pansus) yang dibuat DPRD DKI Jakarta untuk mengawasi berbagai proyek di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, rupanya tidak mendapatkan tanggapan yang positif dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pria yang biasa disapa Ahok geram dengan tindakan DPRD DKI itu, pasalnya dengan sikap anggota dewan tersebut, kinerja Pemprov banyak yang terbengkalai. Salah satu proyek yang terbengkalai adalah pembangunan Rumag Sakit (RS) Koja, Jakarta Utara.
"capekan, sampai sekarang Rumah Sakit enggak ada dibangun cuma gara-gara pansus enggak jelas. Sampai kapan (proyek berjalan)? DPRD juga enggak jelas, tanya sama ketua, ketua bilang kita serahkan sama pansus," cetusnya di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Mantan anggota DPR RI ini mengaku kesal dengan adanya pansus yang dinilai sebagai penghambat proyek Pemprov DKI Jakarta. "Bagus. pansus-pansus kalau itu kerjanya DPRD memang suka pansus bagus dong. Pansus terus saja," ketusnya.
Politikus Partai Gerindra ini mengeluhkan adanya pansus yang dinilai hanya mencari-cari celah untuk mendapatkan keuntungan. "Ya kan biar dapat honor, pansus ada honor kan," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan alasan DPRD DKI membentukan Pansus agar proyek monorail tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBD). Karena, pengalaman di negara lain seperti Kuala Lumpur dan Sidney (Australia) monorail akhirnya diambil alih pemerintah.
"Jangan sampai monorail menggunakan dana APBD. Karena negara besar lainya mengangkat bendera putih maka diambil alih oleh pemerintah," ujar Wakil Ketua DPRD Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Pria yang biasa disapa Ahok geram dengan tindakan DPRD DKI itu, pasalnya dengan sikap anggota dewan tersebut, kinerja Pemprov banyak yang terbengkalai. Salah satu proyek yang terbengkalai adalah pembangunan Rumag Sakit (RS) Koja, Jakarta Utara.
"capekan, sampai sekarang Rumah Sakit enggak ada dibangun cuma gara-gara pansus enggak jelas. Sampai kapan (proyek berjalan)? DPRD juga enggak jelas, tanya sama ketua, ketua bilang kita serahkan sama pansus," cetusnya di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Mantan anggota DPR RI ini mengaku kesal dengan adanya pansus yang dinilai sebagai penghambat proyek Pemprov DKI Jakarta. "Bagus. pansus-pansus kalau itu kerjanya DPRD memang suka pansus bagus dong. Pansus terus saja," ketusnya.
Politikus Partai Gerindra ini mengeluhkan adanya pansus yang dinilai hanya mencari-cari celah untuk mendapatkan keuntungan. "Ya kan biar dapat honor, pansus ada honor kan," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan alasan DPRD DKI membentukan Pansus agar proyek monorail tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBD). Karena, pengalaman di negara lain seperti Kuala Lumpur dan Sidney (Australia) monorail akhirnya diambil alih pemerintah.
"Jangan sampai monorail menggunakan dana APBD. Karena negara besar lainya mengangkat bendera putih maka diambil alih oleh pemerintah," ujar Wakil Ketua DPRD Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta.
(mhd)