Ini modus kawanan rampok yang incar money changer
A
A
A
Sindonews.com - Kawanan perampok beberapa waktu lalu berhasil menggasak ribuan dolar Amerika dari penjual jasa Money Changer yang ada di Jakarta. Mereka pun terbilang cukup sederhana dalam menjalankan operasinya.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya KombesPol Slamet Riyanto menjelaskan, para pelaku biasanya menelepon perusahaan money changer dan berpura-pura ingin menukarkan uang jenis dolar.
“Mereka minta agar diantarkan ke tempat mereka,“ jelas Slamet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Untuk meyakinkan korban, para pelaku pun tak segan untuk mentransfer uang sebesar selisih dari nilai tukar dolar kondisi jelek dengan kondisi yang bagus.
Selain itu, pelaku juga melakukan pembelian uang dolar Amerika Serikat sebesar US 2.500 dolar dan menyanggupi mentransfer untuk pembelian uang.
Setelah ada kesepakatan, antara pelaku dan money changer, pelaku kemudian menyewa sebuah tempat sebagai lokasi untuk beraksi.
“Sebelum karyawan money changer tiba di lokasi, para pelaku sudah bersiap-siap untuk menyergap korban. Jika transaksi sudah dimulai, barulah mereka beraksi,“ terangnya.
Saat di kamar itulah, mereka kemudian segera mengancam korban dengan menggunakan senjata api. Mereka pun lantas mengikat tangan dan kaki korban dan selanjutnya membius korban melalui handuk kecil yang ditempelkan di mulut korban setelah ditahan.
"Pelaku kemudian mengambil uang dolar yang dibawa korban dan juga tas beserta barang berharga lainnya milik korban,“ pungkasnya.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya KombesPol Slamet Riyanto menjelaskan, para pelaku biasanya menelepon perusahaan money changer dan berpura-pura ingin menukarkan uang jenis dolar.
“Mereka minta agar diantarkan ke tempat mereka,“ jelas Slamet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Untuk meyakinkan korban, para pelaku pun tak segan untuk mentransfer uang sebesar selisih dari nilai tukar dolar kondisi jelek dengan kondisi yang bagus.
Selain itu, pelaku juga melakukan pembelian uang dolar Amerika Serikat sebesar US 2.500 dolar dan menyanggupi mentransfer untuk pembelian uang.
Setelah ada kesepakatan, antara pelaku dan money changer, pelaku kemudian menyewa sebuah tempat sebagai lokasi untuk beraksi.
“Sebelum karyawan money changer tiba di lokasi, para pelaku sudah bersiap-siap untuk menyergap korban. Jika transaksi sudah dimulai, barulah mereka beraksi,“ terangnya.
Saat di kamar itulah, mereka kemudian segera mengancam korban dengan menggunakan senjata api. Mereka pun lantas mengikat tangan dan kaki korban dan selanjutnya membius korban melalui handuk kecil yang ditempelkan di mulut korban setelah ditahan.
"Pelaku kemudian mengambil uang dolar yang dibawa korban dan juga tas beserta barang berharga lainnya milik korban,“ pungkasnya.
(ysw)