Gawat, pengemis musiman di Depok sudah menjadi kultur
A
A
A
Sindonews.com - Wajah Depok terutama di Jalan Margonda mulai dihiasi oleh gembel dan pengemis (gepeng) musiman. Pengamat pPOlistik dari Universitas Indonesia menilai, menjadi pengemis dadakan bisa mendatangkan rezeki besar.
Pantauan SINDO, beberapa lokasi yang banyak ditemukan pengemis, seperti jembatan penyebrangan orang (JPO) Depok Town Square (Detos)-Margo City, JPO Terminal Depok, Jalan Juanda dan di sekitar Terminal Depok.
Diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 800 hingga 1.000 pengemis yang menyerbu kota-kota besar seperti Jakarta dan Depok.
"Kota besar dan daerah penyangga memang menjadi magnet tersendiri bagi pengemis musiman tersebut," kata Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, Senin (15/7/2013).
Ia mengatakan sebenarnya tidak ada penyebab tersembunyi atau apa pun. Sewaktu bulan puasa, orang-orang merasa sebagai kesempatan untuk beramal sebanyak-banyaknya.
"Banyak yang kemudian memanfaatkan momentum ini untuk mengais pendapatan dengan cara meminta sedekah," tuturnya.
Yang lebih mencengangkan, sambung dosen vokasi UI itu, menjadi pengemis musiman akan mendatangkan pendapatan dadakan yang besar. Sehingga stigma itu yang dijadikan alasan para gepeng musiman hijrah ke kota besar seperti Jakarta dan Depok.
"Dengan mengemis seseorang bisa menghasilkan lebih ketimbang susah-susah bertani atau berjualan. Bagaimana tidak menjadi sebuah kultur?" paparnya.
Keberadaan pengemis musiman, lanjut Devie merupakan kebiasaan yang sudah terjadi secara menahun. "Ini sudah menjadi sebuah kultur yang sangat kontraproduktif. Sudah terlegitimasi namun dengan konsep keliru mengenai beramal, " tambahnya.
Ia mengatakan solusinya masyarakat memerlukan konsep beramal dengan perspektif luas, holistik, dan tak jatuh pada orientasi yang penting merasa menolong orang, padahal menjerumuskannya dalam kebergantungan kepada pemberian orang.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Depok, Abdul Haris memastikan akan ada razia gepeng gabungan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok.
"Umumnya mereka ada di lampu merah Juanda, lampu merah Ramanda, dan lampu merah Jalan Siliwangi. Memang ada kemungkinan mereka dimobilisasi, upaya akan dilakukan secara insentif," ujarnya.
Pantauan SINDO, beberapa lokasi yang banyak ditemukan pengemis, seperti jembatan penyebrangan orang (JPO) Depok Town Square (Detos)-Margo City, JPO Terminal Depok, Jalan Juanda dan di sekitar Terminal Depok.
Diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 800 hingga 1.000 pengemis yang menyerbu kota-kota besar seperti Jakarta dan Depok.
"Kota besar dan daerah penyangga memang menjadi magnet tersendiri bagi pengemis musiman tersebut," kata Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, Senin (15/7/2013).
Ia mengatakan sebenarnya tidak ada penyebab tersembunyi atau apa pun. Sewaktu bulan puasa, orang-orang merasa sebagai kesempatan untuk beramal sebanyak-banyaknya.
"Banyak yang kemudian memanfaatkan momentum ini untuk mengais pendapatan dengan cara meminta sedekah," tuturnya.
Yang lebih mencengangkan, sambung dosen vokasi UI itu, menjadi pengemis musiman akan mendatangkan pendapatan dadakan yang besar. Sehingga stigma itu yang dijadikan alasan para gepeng musiman hijrah ke kota besar seperti Jakarta dan Depok.
"Dengan mengemis seseorang bisa menghasilkan lebih ketimbang susah-susah bertani atau berjualan. Bagaimana tidak menjadi sebuah kultur?" paparnya.
Keberadaan pengemis musiman, lanjut Devie merupakan kebiasaan yang sudah terjadi secara menahun. "Ini sudah menjadi sebuah kultur yang sangat kontraproduktif. Sudah terlegitimasi namun dengan konsep keliru mengenai beramal, " tambahnya.
Ia mengatakan solusinya masyarakat memerlukan konsep beramal dengan perspektif luas, holistik, dan tak jatuh pada orientasi yang penting merasa menolong orang, padahal menjerumuskannya dalam kebergantungan kepada pemberian orang.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Depok, Abdul Haris memastikan akan ada razia gepeng gabungan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok.
"Umumnya mereka ada di lampu merah Juanda, lampu merah Ramanda, dan lampu merah Jalan Siliwangi. Memang ada kemungkinan mereka dimobilisasi, upaya akan dilakukan secara insentif," ujarnya.
(ysw)