BNN ajak warga Warakas perangi narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah sektor mengalami kerugian akibat peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Baik itu sektor sosial dan ekonomi sangat merugikan.
Hal itu terungkap dalam diskusi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan Garda Pemuda Anti Narkoba di Warakas, Jakarta Utara.
Dalam diskusi itu juga terungkap, di tahun 2011 lalu angka penyalahgunaan narkotika mengalami peningkatan dari 2,2% atau sekitar 3,8 juta orang pemakai.
Selain kerugian sosial, kerugian ekonomi juga menjadi masalah yang serius. Tahun 2004 kerugian sebesar Rp23 triliun, tahun 2008 mencapai Rp32 triliun dan tahun 2011 sebesar Rp44,4 triliun. Kerugian ini termasuk dari konsumsi narkoba, rehabilitasi dan detokfikasi.
Menurut Widyaswara BNN Kombes Polisi Sri Haryati, pencegahan narkotika bisa dilakukan dari diri sendiri. Kemudian, pengawasan orang tua dalam pergaulan juga membantu pencegahan. "Pemakaian narkoba bisa menyebabkan berbagai kerugian," katanya di Warakas, Jakarta Utara, Senin (8/7/2013).
Dia berharap, pemuda bisa turut serta dalam memberantas peredaran dan penyelahgunaan narkoba. "Artinya jika ditemukan pengguna narkotika, maka bisa langsung melaporkan temuan tersebut ke BNN," ajaknya.
Hal senada disampaikan Kasi Media Tradisional Dit. Diseminasi Informasi BNN Ahmad Soleh, narkoba masuk di Indonesia dengan berbagai banyak cara. "Pemuda yang hebat adalah pemuda yang melakukan kegiatan positif dan tidak menggunakan narkoba,” tuturnya.
Ahmad Soleh menyampaikan, gerbang awal narkoba dimulai dari rokok, alkohol dan seks bebas. Demi memenuhi dosis narkoba pada tubuh. Pemakai nekat melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri bahkan merampok pun dapat dilakukan oleh pemakai narkoba.
"Hal ini berkaitan dengan rational choice yang mana pelaku melakukan tindak kejahatan, akibat adannya kesempatan dan kebutuhan yang tinggi akan narkoba," tegasnya.
Hal itu terungkap dalam diskusi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan Garda Pemuda Anti Narkoba di Warakas, Jakarta Utara.
Dalam diskusi itu juga terungkap, di tahun 2011 lalu angka penyalahgunaan narkotika mengalami peningkatan dari 2,2% atau sekitar 3,8 juta orang pemakai.
Selain kerugian sosial, kerugian ekonomi juga menjadi masalah yang serius. Tahun 2004 kerugian sebesar Rp23 triliun, tahun 2008 mencapai Rp32 triliun dan tahun 2011 sebesar Rp44,4 triliun. Kerugian ini termasuk dari konsumsi narkoba, rehabilitasi dan detokfikasi.
Menurut Widyaswara BNN Kombes Polisi Sri Haryati, pencegahan narkotika bisa dilakukan dari diri sendiri. Kemudian, pengawasan orang tua dalam pergaulan juga membantu pencegahan. "Pemakaian narkoba bisa menyebabkan berbagai kerugian," katanya di Warakas, Jakarta Utara, Senin (8/7/2013).
Dia berharap, pemuda bisa turut serta dalam memberantas peredaran dan penyelahgunaan narkoba. "Artinya jika ditemukan pengguna narkotika, maka bisa langsung melaporkan temuan tersebut ke BNN," ajaknya.
Hal senada disampaikan Kasi Media Tradisional Dit. Diseminasi Informasi BNN Ahmad Soleh, narkoba masuk di Indonesia dengan berbagai banyak cara. "Pemuda yang hebat adalah pemuda yang melakukan kegiatan positif dan tidak menggunakan narkoba,” tuturnya.
Ahmad Soleh menyampaikan, gerbang awal narkoba dimulai dari rokok, alkohol dan seks bebas. Demi memenuhi dosis narkoba pada tubuh. Pemakai nekat melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri bahkan merampok pun dapat dilakukan oleh pemakai narkoba.
"Hal ini berkaitan dengan rational choice yang mana pelaku melakukan tindak kejahatan, akibat adannya kesempatan dan kebutuhan yang tinggi akan narkoba," tegasnya.
(stb)