Beginilah antrean BLSM di Depok
A
A
A
Sindonews.com - Semangat warga miskin untuk memperoleh dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) begitu tinggi meski hanya mendapatkan uang Rp 300 ribu yang berlaku sementara.
Terlihat antrean ribuan warga miskin mengular hingga keluar kantor pos di kantor pos Depok Jaya, Depok. Hari ini dijadwalkan akan dibagikan untuk dua kelurahan, yakni Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
Banyak dari warga yang sudah mengantre empat jam namun belum juga mendapatkan dana BLSM.
Salah satunya dituturkan oleh Namih warga Rangkapan Jaya, Depok. Ia mengaku dana tersebut tak cukup dengan kebutuhan sehari-hari yang sudah ikut-ikutan naik pasca kenaikan harga BBM.
"Saya sudah menunggu dari jam 11.00. Duit Rp300 ribu sebenarnya tidak cukup untuk belanja kebutuhan. Rencananya uang ini untuk daftar sekolah anak," tuturnya di lokasi, Rabu (26/6/2013).
Setiap pengambilan BLSM dikawal oleh TNI dan polisi. Warga lainnya yakni Imih (65) warga Parung Bingung, Depok yang sudah mengantre selama dua jam.
Ia pun harus merogoh kocek Rp6.000 dari rumahnya karena ongkos angkot sudah naik dari Rp4.000 menjadi Rp6.000.
"Kita orang kecil nurutin saja, berat banget harga BBM naik, ongkos angkot naik, uangnya buat jajan anak cucu, dua bulan sekali katanya, anak saya enam," tuturnya.
Terlihat antrean ribuan warga miskin mengular hingga keluar kantor pos di kantor pos Depok Jaya, Depok. Hari ini dijadwalkan akan dibagikan untuk dua kelurahan, yakni Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
Banyak dari warga yang sudah mengantre empat jam namun belum juga mendapatkan dana BLSM.
Salah satunya dituturkan oleh Namih warga Rangkapan Jaya, Depok. Ia mengaku dana tersebut tak cukup dengan kebutuhan sehari-hari yang sudah ikut-ikutan naik pasca kenaikan harga BBM.
"Saya sudah menunggu dari jam 11.00. Duit Rp300 ribu sebenarnya tidak cukup untuk belanja kebutuhan. Rencananya uang ini untuk daftar sekolah anak," tuturnya di lokasi, Rabu (26/6/2013).
Setiap pengambilan BLSM dikawal oleh TNI dan polisi. Warga lainnya yakni Imih (65) warga Parung Bingung, Depok yang sudah mengantre selama dua jam.
Ia pun harus merogoh kocek Rp6.000 dari rumahnya karena ongkos angkot sudah naik dari Rp4.000 menjadi Rp6.000.
"Kita orang kecil nurutin saja, berat banget harga BBM naik, ongkos angkot naik, uangnya buat jajan anak cucu, dua bulan sekali katanya, anak saya enam," tuturnya.
(ysw)