DPRD DKI: Jangan sampai pengusaha swasta gulung tikar
A
A
A
Sindonews.com - Buntut dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berimbas kepada semua lini, termasuk kenaikan tarif angkutan umum. Maka itu, kenaikan tarif tersebut akan sangat wajar jika dilakukan.
Kendati demikian, kenaikan harga BBM bersubsidi itu jangan dijadikan alasan pihak Organisi Angkutan Darat (Organda) untuk mencari keuntungan yang besar serta membuat rugi para pengguna angutan itu.
"Kenaikan juga tidak bisa dihindari setelah kenaikan harga BBM itu diumumkan Jumat (22 Juni 2013 malam) lalu," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi saat dihubungi Sindonews melalui sambungan telepon, Senin (24/6/2013).
Ketua Fraksi Partai Gerindra ini juga mengatakan, kenaikan harga tarif sudah seharusnya dinaikkan. Pasalnya, dengan kenaikan harga BBM yang cukup besar ini, para supir angkutan umum akan ngejar setoran lebih kencang lagi.
"Makanya itu sudah wajar. Jangan sampai para pengusaha swasta itu gulung tikar gara-gara kenaikan harga BBM yang cukup signifikan ini," kata politikus Gerindra ini.
Sekadar diketahui, pemerintah pusat melalui Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sudah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pekan lalu.
Harga Premium bersubsidi sebelumnya berharga Rp4.500 naik Rp2.000 kini menjadi Rp6.500, sedangkan Solar yang sebelumnya Rp4.500 naik Rp1.000 maka menjadi Rp5.500.
Kendati demikian, kenaikan harga BBM bersubsidi itu jangan dijadikan alasan pihak Organisi Angkutan Darat (Organda) untuk mencari keuntungan yang besar serta membuat rugi para pengguna angutan itu.
"Kenaikan juga tidak bisa dihindari setelah kenaikan harga BBM itu diumumkan Jumat (22 Juni 2013 malam) lalu," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi saat dihubungi Sindonews melalui sambungan telepon, Senin (24/6/2013).
Ketua Fraksi Partai Gerindra ini juga mengatakan, kenaikan harga tarif sudah seharusnya dinaikkan. Pasalnya, dengan kenaikan harga BBM yang cukup besar ini, para supir angkutan umum akan ngejar setoran lebih kencang lagi.
"Makanya itu sudah wajar. Jangan sampai para pengusaha swasta itu gulung tikar gara-gara kenaikan harga BBM yang cukup signifikan ini," kata politikus Gerindra ini.
Sekadar diketahui, pemerintah pusat melalui Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sudah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pekan lalu.
Harga Premium bersubsidi sebelumnya berharga Rp4.500 naik Rp2.000 kini menjadi Rp6.500, sedangkan Solar yang sebelumnya Rp4.500 naik Rp1.000 maka menjadi Rp5.500.
(mhd)