BBM naik, tarif angkot di Depok naik
A
A
A
Sindonews.com - Tarif baru angkutan kota (angkot) telah dipersiapkan jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Depok, telah melakukan penghitungan kenaikan tarif yang selanjutnya akan diajukan ke Dinas Perhubungan Kota Depok, untuk mendapatkan persetujuan dari Wali Kota Depok.
"Kami sudah wacanakan mengenai kenaikan tarif," kata Sekretaris Organda kota Depok Tondo Wiyono, Selasa (18/6/2013).
Dia mengatakan, kenaikan harga BBM tentu berpengaruh terhadap biaya operasional angkot. Sebelumnya, organda telah memiliki kesepakatan internal mengenai kenaikan tarif yang akan diajukan.
Namun, dirinya enggan untuk menyebutkan tarif baru tersebut sebelum ada kesepakatan dengan Dinas Perhubungan.
"Jadi prosesnya kita ajukan ke dinas, lalu Wali Kota yang mengesahkan," ujarnya.
Tondo menegaskan, tarif angkot di lapangan belum naik jika wali kota belum menandatangani surat keputusan.
"Kalau ada yang sudah menaikkan tarif, itu hanya oknum sopir saja," ujarnya.
Salah satu sopir angkot 112 jurusan Depok–Kampung Rambutan, Erwin (36), mengatakan tarif angkot seharusnya naik jika harga BBM naik. Apalagi pemilik angkot biasanya akan menaikkan setoran juga.
"Kemarin kami sudah mengajukan tarif angkot naik Rp1,300 sampai Rp1,500. Organda sudah menampung usulan itu, dan akan diteruskan ke pemerintah," katanya.
Sementara itu, salah satu penumpang angkot, Deti (26) mengaku akan menggunakan kendaraan bermotor jika tarif angkot naik. Sebab dia menganggap menggunakan motor akan menjadi lebih hemat, apabila tariff angkot naik.
"Saya lihat dulu, tarif angkotnya naik berapa. Kalau terlalu tinggi dan lebih murah naik motor, saya akan pakai motor," akunya.
"Kami sudah wacanakan mengenai kenaikan tarif," kata Sekretaris Organda kota Depok Tondo Wiyono, Selasa (18/6/2013).
Dia mengatakan, kenaikan harga BBM tentu berpengaruh terhadap biaya operasional angkot. Sebelumnya, organda telah memiliki kesepakatan internal mengenai kenaikan tarif yang akan diajukan.
Namun, dirinya enggan untuk menyebutkan tarif baru tersebut sebelum ada kesepakatan dengan Dinas Perhubungan.
"Jadi prosesnya kita ajukan ke dinas, lalu Wali Kota yang mengesahkan," ujarnya.
Tondo menegaskan, tarif angkot di lapangan belum naik jika wali kota belum menandatangani surat keputusan.
"Kalau ada yang sudah menaikkan tarif, itu hanya oknum sopir saja," ujarnya.
Salah satu sopir angkot 112 jurusan Depok–Kampung Rambutan, Erwin (36), mengatakan tarif angkot seharusnya naik jika harga BBM naik. Apalagi pemilik angkot biasanya akan menaikkan setoran juga.
"Kemarin kami sudah mengajukan tarif angkot naik Rp1,300 sampai Rp1,500. Organda sudah menampung usulan itu, dan akan diteruskan ke pemerintah," katanya.
Sementara itu, salah satu penumpang angkot, Deti (26) mengaku akan menggunakan kendaraan bermotor jika tarif angkot naik. Sebab dia menganggap menggunakan motor akan menjadi lebih hemat, apabila tariff angkot naik.
"Saya lihat dulu, tarif angkotnya naik berapa. Kalau terlalu tinggi dan lebih murah naik motor, saya akan pakai motor," akunya.
(stb)