SPBU di Depok dijaga ketat
A
A
A
Sindonews.com - Kendati pemerintah belum meresmikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), namun sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Depok sudah dijaga polisi.
Sebanyak 43 SPBU dijaga 280 personel kepolisian terutama di wilayah perbatasan. Misalnya, Bojong Gede dan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, serta Tapos, Depok. Setiap SPBU dijaga oleh tujuh orang anggota yang beberapa di antaranya membawa senjata laras panjang.
Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Kompol Suratno mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan dan pemetaan seluruh SPBU yang ada di wilayah hukum Polres Kota Depok.
“Kita pilah mana saja SPBU yang dianggap lebih rawan, itu kan berbeda-beda ada yang buka 24 jam, mobilitasnya tinggi, atau dekat dengan tempat-tempat tertentu, ada juga yang tidak," ujarnya di lokasi SPBU, Depok, Senin (17/6/2013).
Selain memperketat penjagaan SPBU, Polres Kota Depok juga mendeteksi dan menyiapkan satuan petugas untuk mendeteksi adanya penimbunan BBM. “Pelanggaran hukum kita proses. Saya yakin SPBU tidak ada yang menimbun, tapi Polres Depok juga pernah mengamankan penimbunan BBM di daerah Bojonggede,” kata Suratno.
Pengawas Operasional SPBU 34.164.02 di Jalan Raya Margonda Depok, Abdul Hakim, mengatakan penjualan BBM sampai saat ini masih berjalan normal. Dia mengatakan, belum ada penambahan jumlah pembelian secara signifikan.
Sampai saat ini jumlah konsumen pembeli Premium masih jauh lebih banyak dibandingkan Pertamax. Bahkan masih banyak ditemukan mobil mewah yang mengkonsumsi bahan bakar Premium dibandingkan Pertamax.
Sebanyak 43 SPBU dijaga 280 personel kepolisian terutama di wilayah perbatasan. Misalnya, Bojong Gede dan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, serta Tapos, Depok. Setiap SPBU dijaga oleh tujuh orang anggota yang beberapa di antaranya membawa senjata laras panjang.
Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Kompol Suratno mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan dan pemetaan seluruh SPBU yang ada di wilayah hukum Polres Kota Depok.
“Kita pilah mana saja SPBU yang dianggap lebih rawan, itu kan berbeda-beda ada yang buka 24 jam, mobilitasnya tinggi, atau dekat dengan tempat-tempat tertentu, ada juga yang tidak," ujarnya di lokasi SPBU, Depok, Senin (17/6/2013).
Selain memperketat penjagaan SPBU, Polres Kota Depok juga mendeteksi dan menyiapkan satuan petugas untuk mendeteksi adanya penimbunan BBM. “Pelanggaran hukum kita proses. Saya yakin SPBU tidak ada yang menimbun, tapi Polres Depok juga pernah mengamankan penimbunan BBM di daerah Bojonggede,” kata Suratno.
Pengawas Operasional SPBU 34.164.02 di Jalan Raya Margonda Depok, Abdul Hakim, mengatakan penjualan BBM sampai saat ini masih berjalan normal. Dia mengatakan, belum ada penambahan jumlah pembelian secara signifikan.
Sampai saat ini jumlah konsumen pembeli Premium masih jauh lebih banyak dibandingkan Pertamax. Bahkan masih banyak ditemukan mobil mewah yang mengkonsumsi bahan bakar Premium dibandingkan Pertamax.
(hyk)