Permen cicak ajarkan siswa main judi di sekolah

Minggu, 16 Juni 2013 - 15:20 WIB
Permen cicak ajarkan siswa main judi di sekolah
Permen cicak ajarkan siswa main judi di sekolah
A A A
Sindonews.com - Maraknya perjudian di dunia pendidikan kian meresahkan para orang tua. Di Depok, para siswa dikenalkan dengan judi oleh para pedagang dengan membeli jajan.

Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad mengatakan, sekolah di Depok melakukan penertiban jajanan anak yang beresensi perjudian. Pasalnya, jajanan model perjudian mulai marak diperjual belikan di lingkungan sekolah.

"Saya minta sekolah melakukan penertiban jajanan anak yang berbau judi. Sudah banyak masyarakat yang mengeluhkan hal itu, tapi pihak sekolah terkesan cuek," katanya kepada wartawan, di Depok, Minggu (16/6/2013).

Idris mencontohkan, penjualan permen cicak seharga Rp1.000 dan mendapat nomor undian untuk meraih kaos, pembersih, kemeja, dan barang-barang lainnya, merupakan perjudian kecil. Seolah, anak didik diajarkan untuk melakukan permainan judi.

"Sekali masang mereka akan ketagihan. Uang jajan habis hanya untuk membeli tiga biji permen cicek. Ini harus segera ditanggulangi. Uniknya perjudian seperti ini lagi marak," ujarnya.

Menurut Idris, solusinya adalah memberdayakan kantin sehat. Bagi sekolah yang sudah tersedia kantin sehat, memiliki kewajiban mensosialisasikan makanan sehat, jajanan sehat, dan lainnya. Namun, bagi sekolah yang belum memiliki kantin sehat, sebaiknya segera dibuat.

"Jangan biasakan anak jajan di luar lingkungan sekolah. Faktanya, saat ini sudah banyak sekolah yang di jajah permainan judi terselubung," ungkapnya.

Idris berharap, semua pihak berpartisipasi untuk memberantas perjudian terselubung yang kini masuk ke sekolah-sekolah. "Jangan sampai anak kita menjadi gila judi, baru kita menyesal," katanya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Beji Muhammad Nuh mengatakan, permainan judi terselubung sudah berani diperdagangkan di depan publik. Lokasinya pun, tidak jauh dari pagar sekolah.

"Yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa pihak sekolah tidak melarang perdagangan itu? Harusnya ada sweeping, kalau itu dibiarkan, bukan tidak mungkin generasi muda Depok menjadi generasi judi," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6472 seconds (0.1#10.140)