Puluhan warga Bogor tertipu investasi emas bodong

Jum'at, 14 Juni 2013 - 19:08 WIB
Puluhan warga Bogor...
Puluhan warga Bogor tertipu investasi emas bodong
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya 44 warga Bogor menjadi korban dugaan penggelapan dan penipuan investasi emas PT Primaz cabang Bogor, dengan total kerugian miliaran rupiah. Para nasabah itu kena tipu, karena tergiur oleh iming-iming keuntungan besar yang perbulan dari investasinya tersebut.

Setiap bulan, para nasabah ke PT Primaz bervariasi, menyetorkan uangnya mulai dari Rp200 juta hingga Rp1 miliar. Namun, janji PT Primaz yang akan memberikan profit hasil investasinya sebesar 2-3 persen setiap bulan hanya isapan jempol, dan tidak pernah terbukti.

Merasa tertipu, puluhan orang nasabah PT Primaz melapor ke Satuan Reserse dan Kriminal. "Sampai sekarang profit yang dijanjikan PT Primaz tidak ditransfer juga ke rekening kita," ujar DD (45), suami AN (40), salah seorang korban penipuan asal Bogor Utara, saat ditemui di Polres Bogor Kota, Jumat (14/6/2013).

Lebih lanjut, dia menuturkan, awal mulanya AN tergiur dengan promosi yang dijanjikan oleh PT Primaz, di sejumlah pusat perbelanjaan di Bogor.

"Istri saya tergiur, karena profit yang dijanjikan PT Primaz cukup lumayan untuk penghasilan tambahan sebagai ibu rumah tangga. Total emas yang diinvestasikan seberat 300 gram senilai Rp86 juta," terangnya.

Dia menjelaskan, istrinya mendaftar atau ikut investasi emas itu pada bulan Maret. "Dijanjikan sudah bisa mendapat profit setiap bulan, pertanggal 16 April. Ketika kita cek ke rekening tabungan istri saya, tidak ada juga hingga sekarang," ungkapnya kecewa.

Pihaknya sudah mendatangi ke PT Primaz cabang Bogor, baik di Perkantoran Gedung Puri Begawan, Bogor Tengah, Jalan Pajajaran, maupun yang di Jalan Raya Sholeh Iskandar, Ruko 24, Tanah Sareal, Kota Bogor.

"Tapi menurut satpam maupun staff, PT Primaz cabang Bogor sudah tidak lagi melayani nasabah, karena kolaps (bangkrut). Berbagai upaya sudah kita lakukan, tetapi tidak ada tanggapan. Makanya sekarang kita lapor polisi," terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0703 seconds (0.1#10.140)