Pemprov lalai, kondisi Pasar Blora memprihatinkan

Kamis, 13 Juni 2013 - 00:01 WIB
Pemprov lalai, kondisi Pasar Blora memprihatinkan
Pemprov lalai, kondisi Pasar Blora memprihatinkan
A A A
Sindonews.com – Yulianingsih (26) penjaga toko kelontong terlihat asik melayani pembeli di dalam Pasar Blora. Wanita berambut panjang ini enggan keluar dari dalam toko saat melayani pembeli.
Pasalnya di selasar pasar banyak kabel menjuntai. Pasar yang berlokasi di samping Stasiun Sudirman ini terlihat tidak tampak seperti pasar, sebab halaman muka pasar yang dilengkapi Plang PD Pasar Jaya hanya dipenuhi pedagang makanan.

Sementara sebagian kios tidak terisi, sehingga sebagian masyarakat banyak yang menganggap Pasar Blora tidak beroperasi. Tidak hanya itu, pasar dua lantai ini juga semrawut, kendaraan roda dua bisa masuk ke dalam pasar.

Ini terjadi, karena keadaan pasar yang sepi pengunjung, sehingga motor bisa masuk ke dalam pasar. Yuli mengatakan, orang yang belanja di Pasar Blora mayoritas, warga sekitar yang mengetahui betul tentang pasar ini.

Sehingga pendapatannya pun tidak banyak bertambah. Kondisi pasar yang mengkhawatirkan juga membuat pasar ini tidak ramai dikunjungi. Terkait banyaknya kabel yang menjuntai, Yuli mengaku takut, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, ia hanya melayani.

"Jika melihat kabel sih khawatir, tapi mau bagaimana lagi. Resiko saya bekerja disini," ujar Yuli, Rabu (12/6/2013).

Wanita yang sudah enam bulan bekerja sebagai penjaga toko ini mengaku, sejak pertama bekerja keadaan Pasar Blora memang sudah seperti ini. Selama enam bulan juga belum pernah ada kejadian yang merugikan.

"Karena keadaanya seperti ini, saya selalu hati-hati dan enggan keluar toko," ucap Yuli.

Hal serupa diungkapkan oleh Agung pedagang beras Pasar Blora, dengan adanya pasar modern ataupun toserba membuat dirinya harus melakukan inovasi dalam penjualan. Antara lain menyediakan layanan antar beras ke rumah pembeli.

Sebab, menurutnya, keadaan pasar yang semrawut membuat sebagian masyarakat enggan ke pasar. Sementara para pedagang harus yerus berjualan agar bisa dapat pemasukan.

"Saya sudah punya pelanggan, hanya itu harapan saya," ucapnya.

Dirinya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan keberadaan pasar ini, sebab dengan banyaknya pasar modern, keberadaan pedagang Pasar Tradisional semakin terhimpit.

Sementara itu, pihak pasar baik kepala Pasar Blora hingga Humas PD Pasar Jaya enggan menanggapi terkait infrastruktur pasar yang semakin buruk tersebut.

"Saya sedang rapat, jika ada yang ingin ditanyakan melalui pesan singkat saja," ucap Agus lamun saat dihubungi.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3174 seconds (0.1#10.140)