Ambulans RS Selaras turunkan pasien di tengah jalan
A
A
A
Sindonews.com - Suganda (48), warga RT2/8, Kelurahan Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, ditelantarkan Rumah Sakit (RS) Selaras. Korban yang menderita penyakit jantung, paru dan dinyatakan komplikasi ini, diturunkan ambulans rumah sakit itu di tengah jalan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa 11 Juni 2013. Saat itu, Suganda dibawa oleh keluarganya ke RS Selaras. Sesampainya di rumah sakit itu, korban dirujuk ke RS Siloam. Karena kondisinya sudah buruk, korban pun menyewa mobil ambulans rumah sakit itu seharga Rp260 ribu.
Dari RS Selaras, korban sudah menggunakna oksigen di dalam ambulans. Namun, sekira 100 meter dari depan RS Siloam, korban diturunkan ambulans. Padahal, korban sudah membayar ongkos ambulans itu sebesar Rp260 ribu.
"Saat diturunkan dari mobil ambulans, korban masih menggunakan oksigen. AKhirnya saya cegat taksi, dan langsung menuju RS Siloam. Lalu ambulansnya pulang," ujar Ahman, tetangga korban yang ikut menemani di dalam ambulans, saat dihubungi Sindonews, Rabu (12/6/2013).
Ditambahkan dia, sopir ambulans tersebut tidak mau masuk ke dalam RS Siloam, karena rujukan yang dipakai korban tidak resmi atau rujukan lepas.
"Saya tidak tahu ada rujukan resmi dari rumah sakit dan tidak resmi. Saat itu saya sempat ngotot kepada sopir ambulans agar terus masuk ke dalam rumah sakit. Sebab kondisi pasien saat itu sekarat. Kami ditelantarkan hampir satu jam di tengah jalan," bebernya.
Akhirnya, dengan terpaksa korban naik taksi untuk masuk ke dalam rumah sakit. Sebab, kondisi korban sudah tidak kuat berjalan jauh. Setelah sampai RS Siloam, korban langsung mendapatkan perawatan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa 11 Juni 2013. Saat itu, Suganda dibawa oleh keluarganya ke RS Selaras. Sesampainya di rumah sakit itu, korban dirujuk ke RS Siloam. Karena kondisinya sudah buruk, korban pun menyewa mobil ambulans rumah sakit itu seharga Rp260 ribu.
Dari RS Selaras, korban sudah menggunakna oksigen di dalam ambulans. Namun, sekira 100 meter dari depan RS Siloam, korban diturunkan ambulans. Padahal, korban sudah membayar ongkos ambulans itu sebesar Rp260 ribu.
"Saat diturunkan dari mobil ambulans, korban masih menggunakan oksigen. AKhirnya saya cegat taksi, dan langsung menuju RS Siloam. Lalu ambulansnya pulang," ujar Ahman, tetangga korban yang ikut menemani di dalam ambulans, saat dihubungi Sindonews, Rabu (12/6/2013).
Ditambahkan dia, sopir ambulans tersebut tidak mau masuk ke dalam RS Siloam, karena rujukan yang dipakai korban tidak resmi atau rujukan lepas.
"Saya tidak tahu ada rujukan resmi dari rumah sakit dan tidak resmi. Saat itu saya sempat ngotot kepada sopir ambulans agar terus masuk ke dalam rumah sakit. Sebab kondisi pasien saat itu sekarat. Kami ditelantarkan hampir satu jam di tengah jalan," bebernya.
Akhirnya, dengan terpaksa korban naik taksi untuk masuk ke dalam rumah sakit. Sebab, kondisi korban sudah tidak kuat berjalan jauh. Setelah sampai RS Siloam, korban langsung mendapatkan perawatan.
(san)