Anak punk tewas dianiaya rekannya
A
A
A
Sindonews.com - Muhamad Yunus (20) meregang nyawa, setelah sempat mendapat perawatan di RSCM. Pemuda asal Cilacap, Jawa Tengah ini tewas ditangan tujuh temannya sendiri.
Kejadian berawal dari keributan di sebuah rumah kosong, Jalan Kebon Sirih Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Peristiwa bermula ketika handphone milik Bagus Saputra, yang merupakan teman korban hilang.
Lantaran hilangnya handphone Bagus itu, Yunus kemudian dicurigai oleh tujuh temannya. Pasalnya saat kejadian, korban tidak bergabung dengan teman-temannya.
Karena kecurigaannya itu, korban pun dicari oleh tujuh temannya sambil membawa potongan balok dan besi. Yunus ditemukan saat sedang tidur-tiduran di sebuah rumah kosong tidak jauh dari tempat para pemuda ini berkumpul.
Geram melihat Yunus yang sedang santai, ketujuh pemuda yang bergaya ala anak Punk itu membangunkan Yunus. Namun begitu Yunus terbangun, salah seorang dari ketujuh teman korban sempat menanyakan keberadaan handphone miliknya kepada Yunus.
Mendengar pertanyaan temannya tersebut, Yunus pun mengelak. Akhirnya ketujuh teman korban yang kesal langsung memukuli tubuh korban menggunakan potongan kayu, dan besi yang sudah dipersiapkan.
Korban pun tergeletak tak sadarkan diri dengan mendapati luka lebam di sekujur tubuh akibat pukulan benda tumpul. Kemudian ketujuh teman korban melarikan diri, sementara korban dibiarkan tergeletak di dalam rumah tersebut.
Petugas Polsek Menteng yang tiba di lokasi segera mengirim korban ke UGD RSCM. Korban sempat dirawat hingga beberapa jam kemudian. Namun karena lukanya cukup parah, pria berambut mohawk itu akhirnya tewas di ruang IGD RSCM.
Petugas Polsek Menteng kemudian melakukan olah TKP di lokasi kejadian, dan berhasil mengetahui motif kejadian penyebab tewasnya pemuda tersebut.
Kanit Reskrim Polsektro Menteng Kompol Parlin Gultom membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya mengaku, berdasarkan keterangan itu, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap ketujuh pelaku.
Berkat adanya informasi dari saksi-saksi, pihaknya berhasil membekuk ke tujuh pelaku yang nekat menghabisi nyawa rekannnya sendiri.
"Ketujuh pelaku itu dibekuk di dua lokasi berbeda. Ada yang di Stasiun Kereta Api Mampang dan ada juga yang ditangkap di Stasiun Cakung," tuturnya.
Atas perbuatannya itu, petugas Polsek Menteng mengamankan barang bukti berupa potongan balok, besi dan baju korban. Selanjutnya tujuh pemuda tersebut akan dikenai ancaman pasal 170, tentang penggeroyokan.
Kejadian berawal dari keributan di sebuah rumah kosong, Jalan Kebon Sirih Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Peristiwa bermula ketika handphone milik Bagus Saputra, yang merupakan teman korban hilang.
Lantaran hilangnya handphone Bagus itu, Yunus kemudian dicurigai oleh tujuh temannya. Pasalnya saat kejadian, korban tidak bergabung dengan teman-temannya.
Karena kecurigaannya itu, korban pun dicari oleh tujuh temannya sambil membawa potongan balok dan besi. Yunus ditemukan saat sedang tidur-tiduran di sebuah rumah kosong tidak jauh dari tempat para pemuda ini berkumpul.
Geram melihat Yunus yang sedang santai, ketujuh pemuda yang bergaya ala anak Punk itu membangunkan Yunus. Namun begitu Yunus terbangun, salah seorang dari ketujuh teman korban sempat menanyakan keberadaan handphone miliknya kepada Yunus.
Mendengar pertanyaan temannya tersebut, Yunus pun mengelak. Akhirnya ketujuh teman korban yang kesal langsung memukuli tubuh korban menggunakan potongan kayu, dan besi yang sudah dipersiapkan.
Korban pun tergeletak tak sadarkan diri dengan mendapati luka lebam di sekujur tubuh akibat pukulan benda tumpul. Kemudian ketujuh teman korban melarikan diri, sementara korban dibiarkan tergeletak di dalam rumah tersebut.
Petugas Polsek Menteng yang tiba di lokasi segera mengirim korban ke UGD RSCM. Korban sempat dirawat hingga beberapa jam kemudian. Namun karena lukanya cukup parah, pria berambut mohawk itu akhirnya tewas di ruang IGD RSCM.
Petugas Polsek Menteng kemudian melakukan olah TKP di lokasi kejadian, dan berhasil mengetahui motif kejadian penyebab tewasnya pemuda tersebut.
Kanit Reskrim Polsektro Menteng Kompol Parlin Gultom membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya mengaku, berdasarkan keterangan itu, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap ketujuh pelaku.
Berkat adanya informasi dari saksi-saksi, pihaknya berhasil membekuk ke tujuh pelaku yang nekat menghabisi nyawa rekannnya sendiri.
"Ketujuh pelaku itu dibekuk di dua lokasi berbeda. Ada yang di Stasiun Kereta Api Mampang dan ada juga yang ditangkap di Stasiun Cakung," tuturnya.
Atas perbuatannya itu, petugas Polsek Menteng mengamankan barang bukti berupa potongan balok, besi dan baju korban. Selanjutnya tujuh pemuda tersebut akan dikenai ancaman pasal 170, tentang penggeroyokan.
(stb)