Soal kota kumuh, Wahidin kritik Miing
A
A
A
Sindonews.com - Wahidin Halim Wali Kota Tangerang kesal dengan pernyataan bakal calon (balon)wali kota Kota Tangerang Dedy S Gumelar alias Miing. Hal itu diduga lantaran Miing yang telah memasang iklan, Kota Tangerang kota kumuh. Wahidin pun menilai Miing tidak mengerti tentang Kota Tangerang.
“Kalau Miing bilang kota Tangerang itu kumuh. Dia itu tidak tahu Kota Tangerang,” ujar Wahidin saat merayakan raihan piala Adipura Kencana yang diberikan Presiden SBY kepada Kota Tangerang, Senin (10/6/2013).
Menurut Wahidin, memang pada tahun 2006, Kota Tangerang mendapat julukan kota terkotor. Namun, pihaknya langsung melakukan pembenahan, hingga akhirnya tahun 2007 Kota Tangerang meraih piala Adipura pertama.
Upaya membersihkan Kota Tangerang terus berlanjut, hingga berhasil meraih Adipura ketiga kalinya pada tahun 2013, Adipura Kencana yang juga diraih oleh Kota Surabaya.
“Jadi kalau ada yang bilang orang kota kumuh, orang itu bodoh dan tidak paham. Adipura Kencana ini dinilai oleh tim independen dan diberikan langsung oleh Presiden,” tegasnya.
Wahidin berharap, dengan diraihnya Adipura, kedepannya dapat terbangun kesadaran masyarakat untuk menjadikan hidup bersih dan sehat menjadi budaya. Pasalnya, kesulitan dalam menjadikan kota bersih adalah merubah budaya masyarakatnya.
“Kita akan jadikan menanam pohon dan buang sampah pada tempatnya, bagian dari keseharian masyarakat. Kita akan terus mensosialisasikan budaya menjaga lingkungan,” ujarnya.
“Kalau Miing bilang kota Tangerang itu kumuh. Dia itu tidak tahu Kota Tangerang,” ujar Wahidin saat merayakan raihan piala Adipura Kencana yang diberikan Presiden SBY kepada Kota Tangerang, Senin (10/6/2013).
Menurut Wahidin, memang pada tahun 2006, Kota Tangerang mendapat julukan kota terkotor. Namun, pihaknya langsung melakukan pembenahan, hingga akhirnya tahun 2007 Kota Tangerang meraih piala Adipura pertama.
Upaya membersihkan Kota Tangerang terus berlanjut, hingga berhasil meraih Adipura ketiga kalinya pada tahun 2013, Adipura Kencana yang juga diraih oleh Kota Surabaya.
“Jadi kalau ada yang bilang orang kota kumuh, orang itu bodoh dan tidak paham. Adipura Kencana ini dinilai oleh tim independen dan diberikan langsung oleh Presiden,” tegasnya.
Wahidin berharap, dengan diraihnya Adipura, kedepannya dapat terbangun kesadaran masyarakat untuk menjadikan hidup bersih dan sehat menjadi budaya. Pasalnya, kesulitan dalam menjadikan kota bersih adalah merubah budaya masyarakatnya.
“Kita akan jadikan menanam pohon dan buang sampah pada tempatnya, bagian dari keseharian masyarakat. Kita akan terus mensosialisasikan budaya menjaga lingkungan,” ujarnya.
(stb)