Polisi pastikan Ong korban pembunuhan
A
A
A
Sindonews.com - Ong Lucky Mustopo (28), mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) yang ditemukan tak bernyawa di bak sampah di Jalan Kemandoran 2, RT13/03, Grogol Utara, Jakarta Selatan, Selasa (04/06) sekitar pukul 01:30 WIB dini hari kemarin, dipastikan tewas akibat dianiaya.
"Hasil visum korban sudah keluar. Memang terdapat tanda-tanda bahwa ada pihak yang menghilangkan nyawa korban," kata Kapolsektro Kebayoran Lama, Kompol Imam Yulisdianto saat dikonfirmasi, Rabu (5/6/2013).
Menurut Imam, tanda-tanda yang dimaksud yakni ditemukannnya luka bekas penganiayaan di bagian leher dan kepala mahasiwa Psikologi angkatan 2009 itu. Dari bekas luka tersebut, diduga korban dipukuli pelaku dengan tangan kosong atau benda tumpul.
"Ada bekas luka memar di kepala dan leher. Diduga korban dipukul dengan tangan kosong atau benda tumpul. Kalau luka sobek atau bekas tusukan tidak ada," jelasnya.
Selain itu, lanjut Imam, petugas juga tidak menemukan adanya kemungkinan korban meninggal dunia karena Over Dosis (OD) obat-obatan terlarang atau minuman keras. Sampai kini, jajarannya tengah berupaya mengungkap kasus dugaan pembunuhan mahasiswa ini.
"Sesuai hasil pemeriksaan, belum ada tanda-tanda yang mengarah korban tewas akibat OD. Sejauh ini baru itu saja informasi yang bisa kami sampaikan," tukasnya.
"Hasil visum korban sudah keluar. Memang terdapat tanda-tanda bahwa ada pihak yang menghilangkan nyawa korban," kata Kapolsektro Kebayoran Lama, Kompol Imam Yulisdianto saat dikonfirmasi, Rabu (5/6/2013).
Menurut Imam, tanda-tanda yang dimaksud yakni ditemukannnya luka bekas penganiayaan di bagian leher dan kepala mahasiwa Psikologi angkatan 2009 itu. Dari bekas luka tersebut, diduga korban dipukuli pelaku dengan tangan kosong atau benda tumpul.
"Ada bekas luka memar di kepala dan leher. Diduga korban dipukul dengan tangan kosong atau benda tumpul. Kalau luka sobek atau bekas tusukan tidak ada," jelasnya.
Selain itu, lanjut Imam, petugas juga tidak menemukan adanya kemungkinan korban meninggal dunia karena Over Dosis (OD) obat-obatan terlarang atau minuman keras. Sampai kini, jajarannya tengah berupaya mengungkap kasus dugaan pembunuhan mahasiswa ini.
"Sesuai hasil pemeriksaan, belum ada tanda-tanda yang mengarah korban tewas akibat OD. Sejauh ini baru itu saja informasi yang bisa kami sampaikan," tukasnya.
(lns)