Sebelum beraksi, penembak Tito Kei sudah intai TKP
A
A
A
Sindonews.com - Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro, AKBP Helmy Santika membeberkan, pelaku penembakan Tito Refra Kei telah melakukan pengintaian lebih dulu sebelum menjalankan aksinya di warung rokok tempat kejadian perkara (TKP).
"Karena sebelum ditembak, Tito Kei baru sekira 15 menit ada di warung tersebut. Ini berdasarkan keterangan saksi dari rekan korban yang ikut bermain kartu domino di lokasi kejadian," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (04/05/2013).
Menurut Helmi, indikasi pelaku telah melakukan pengintaian sebelum bertindak diperkuat dari sepeda motor milik Tito Kei yang ditemukan ada di lokasi. Besar kemungkinan penembak misterius itu telah mengetahui jika korban biasa bermain kartu di warung dengan mambawa motor dari rumah. "Ada kemungkinan pelaku sudah mengetahui bahwa Tito Kei akan bermain kartu di warung itu," ucapnya.
Saat melakukan aksinya, kata Helmy, posisi sang eksekutor berada di dekat jembatan kecil yang ada di lokasi. Usai memberondong dua kali tembakan, pelaku yang mengenakan helm tertutup dan jaket tersebut kemudian melarikan diri ke arah Jalan menuju Perumahan Harapan Jaya. "Diduga setelah beraksi pelaku kabur ke arah Harapan Jaya," paparnya.
Dia mengutarakan, kendaraan yang digunakan pelaku dalam melarikan diri diparkir sejauh sekitar 20 meter dari tempat kejadian perkara. Mengingat, sesaat setelah penembakan, tidak ada satu pun warga sekitar yang mendegar suara raungan mesin sepeda motor ataupun mobil.
"Itu makanya belum diketahui pelaku ada berapa orang dan mengendarai apa," tuturnya.
Melihat dari pola operasinya, lanjut Helmy, bisa dipastikan jika pelaku penembakan sudah melakukan maping lokasi terlebih dahulu, sehingga mengetahui harus kabur ke mana usai beraksi.
"Pelaku sudah maping lokasi, karena tahu harus lari kemana, parkir kendaraan di mana dan di mana Tito Kei CS biasa berkumpul," tandasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto membeberkan, peristiwa penembakan terhadap tokoh pemuda asal Maluku Tito Refra yang juga adik kandung terpidanan kasus pembunuhan, Jhon Kei terjadi, Jumat 31 Mei 2013 sekira pukul 20.00 WIB.
"Kejadiannya di warung rokok depan rumah korban di Jalan Raya Titian Indah, RT 03/11, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi Jawa Barat," jelasnya.
Ia menjelaskan, perisitiwa itu bermula ketika Tito Refra tengah bermain kartu gaple atau domino di warung rokok tak jauh dari rumahnya bersama rekan-rekannya yang bernama Gerry, Han dan Petrus. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul orang misterius yang mendekat lalu memebuang tembakan ke arah korban.
"Korban tewas di tempat dengan luka tembak di bagian kepala belakang hingga tembus ke kepala depan," papar Rikwanto.
"Karena sebelum ditembak, Tito Kei baru sekira 15 menit ada di warung tersebut. Ini berdasarkan keterangan saksi dari rekan korban yang ikut bermain kartu domino di lokasi kejadian," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (04/05/2013).
Menurut Helmi, indikasi pelaku telah melakukan pengintaian sebelum bertindak diperkuat dari sepeda motor milik Tito Kei yang ditemukan ada di lokasi. Besar kemungkinan penembak misterius itu telah mengetahui jika korban biasa bermain kartu di warung dengan mambawa motor dari rumah. "Ada kemungkinan pelaku sudah mengetahui bahwa Tito Kei akan bermain kartu di warung itu," ucapnya.
Saat melakukan aksinya, kata Helmy, posisi sang eksekutor berada di dekat jembatan kecil yang ada di lokasi. Usai memberondong dua kali tembakan, pelaku yang mengenakan helm tertutup dan jaket tersebut kemudian melarikan diri ke arah Jalan menuju Perumahan Harapan Jaya. "Diduga setelah beraksi pelaku kabur ke arah Harapan Jaya," paparnya.
Dia mengutarakan, kendaraan yang digunakan pelaku dalam melarikan diri diparkir sejauh sekitar 20 meter dari tempat kejadian perkara. Mengingat, sesaat setelah penembakan, tidak ada satu pun warga sekitar yang mendegar suara raungan mesin sepeda motor ataupun mobil.
"Itu makanya belum diketahui pelaku ada berapa orang dan mengendarai apa," tuturnya.
Melihat dari pola operasinya, lanjut Helmy, bisa dipastikan jika pelaku penembakan sudah melakukan maping lokasi terlebih dahulu, sehingga mengetahui harus kabur ke mana usai beraksi.
"Pelaku sudah maping lokasi, karena tahu harus lari kemana, parkir kendaraan di mana dan di mana Tito Kei CS biasa berkumpul," tandasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto membeberkan, peristiwa penembakan terhadap tokoh pemuda asal Maluku Tito Refra yang juga adik kandung terpidanan kasus pembunuhan, Jhon Kei terjadi, Jumat 31 Mei 2013 sekira pukul 20.00 WIB.
"Kejadiannya di warung rokok depan rumah korban di Jalan Raya Titian Indah, RT 03/11, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi Jawa Barat," jelasnya.
Ia menjelaskan, perisitiwa itu bermula ketika Tito Refra tengah bermain kartu gaple atau domino di warung rokok tak jauh dari rumahnya bersama rekan-rekannya yang bernama Gerry, Han dan Petrus. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul orang misterius yang mendekat lalu memebuang tembakan ke arah korban.
"Korban tewas di tempat dengan luka tembak di bagian kepala belakang hingga tembus ke kepala depan," papar Rikwanto.
(maf)