Minim saksi, polisi terkendala sketsa wajah penembak Tito
A
A
A
Sindonews.com - Keterangan saksi yang berbeda-beda dalam kasus penembakan tokoh pemuda Maluku, Tito Refra Kei, pada Jumat 31 Mei 2013 lalu, tak hanya membuat kepolisian kesulitan menggali informasi dan petunjuk, tetapi juga terkendala membuat sketsa wajah pelaku.
Wakapolres Bekasi Kota, AKBP Hero Bachtiar mengatakan, keterangan dari para saksi yang dihimpun masih berbeda-beda, sehingga penyidik masih belum bisa membuat sketsa wajah pelaku.
"Polisi belum bisa menggambarkan pelaku. Kami belum ke arah situ (membuat sketsa). Doakan saja penyidik bisa segera mengungkap kasus ini," singkatnya saat bertandang ke Mapolda Metro Jaya, Senin (03/06/2013).
Dia menambahkan, para saksi yang diperiksa menyatakan, tidak ada yang melihat kedatangan pelaku. Bahkan, saksi dari anak pemilik warung, Ratim yang ikut tewas terkena tembakan, hanya mendengar suara tembakan. "Tidak ada yang melihat kedatangan pelaku hanya dengar suara tembakan" tuturnya.
Hero melanjutkan, saksi yang saat kejadian berada di lokasi juga tidak mengetahui kemana arah perginya pelaku. Pasalnya, mereka fokus membantu Tito Kei dan Ratim yang tersungkur setelah menerima tembakan. "Ketiga saksi fokus kepada Tito yang telah ditembak," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto membeberkan, peristiwa penembakan terhadap tokoh pemuda asal Maluku Tito Refra yang juga adik kandung terpidana kasus pembunuhan, Jhon Kei terjadi pada Jumat lalu, sekira pukul 20.00 WIB.
"Kejadiannya di warung rokok depan rumah korban di Jalan Raya Titian Indah, RT 03/11, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi Jawa Barat," jelasnya.
Ia menjelaskan, perisitiwa itu bermula ketika Tito Refra tengah bermain kartu atau domino di teras depan rumahnya bersama rekan-rekannya yang bernama Gerry, Han, dan Petrus. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul orang misterius yang mendekat lalu membuang tembakan ke arah korban.
"Korban tewas di tempat dengan luka tembak di bagian kepala belakang hingga tembus ke kepala depan," papar Rikwanto.
Wakapolres Bekasi Kota, AKBP Hero Bachtiar mengatakan, keterangan dari para saksi yang dihimpun masih berbeda-beda, sehingga penyidik masih belum bisa membuat sketsa wajah pelaku.
"Polisi belum bisa menggambarkan pelaku. Kami belum ke arah situ (membuat sketsa). Doakan saja penyidik bisa segera mengungkap kasus ini," singkatnya saat bertandang ke Mapolda Metro Jaya, Senin (03/06/2013).
Dia menambahkan, para saksi yang diperiksa menyatakan, tidak ada yang melihat kedatangan pelaku. Bahkan, saksi dari anak pemilik warung, Ratim yang ikut tewas terkena tembakan, hanya mendengar suara tembakan. "Tidak ada yang melihat kedatangan pelaku hanya dengar suara tembakan" tuturnya.
Hero melanjutkan, saksi yang saat kejadian berada di lokasi juga tidak mengetahui kemana arah perginya pelaku. Pasalnya, mereka fokus membantu Tito Kei dan Ratim yang tersungkur setelah menerima tembakan. "Ketiga saksi fokus kepada Tito yang telah ditembak," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto membeberkan, peristiwa penembakan terhadap tokoh pemuda asal Maluku Tito Refra yang juga adik kandung terpidana kasus pembunuhan, Jhon Kei terjadi pada Jumat lalu, sekira pukul 20.00 WIB.
"Kejadiannya di warung rokok depan rumah korban di Jalan Raya Titian Indah, RT 03/11, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi Jawa Barat," jelasnya.
Ia menjelaskan, perisitiwa itu bermula ketika Tito Refra tengah bermain kartu atau domino di teras depan rumahnya bersama rekan-rekannya yang bernama Gerry, Han, dan Petrus. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul orang misterius yang mendekat lalu membuang tembakan ke arah korban.
"Korban tewas di tempat dengan luka tembak di bagian kepala belakang hingga tembus ke kepala depan," papar Rikwanto.
(maf)