Ini detik-detik penembakan Tito Kei
A
A
A
Sindonews.com - Peristiwa penembakan yang menewaskan tokoh pemuda Maluku, Tito Refra Kei dan seorang pemilik warung bernama Ratim di Jalan Titian RT 03/11, Kali Baru, Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/05) malam lalu masih menyisakan tanda tanya besar.
Penembak misterius yang teridentifikasi mengenakan helm tertutup, dan jaket hitam diketahui menembak kedua korban dari jarak sekitar tiga meter dengan menggunakan pistol jenis FN.
"Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjalan kaki memakai helm tertutup dan jaket hitam. Kedua korban ditembak dari jarak 3 meter. Dilihat dari proyektil dan selongsong peluru, pelaku kami simpulkan menggunakan pistol jenis FN," kata Kapolrestra Bekasi Kombes Pol Priyo Widhianto, Sabtu (1/06/2013) malam.
Berdasarkan infomasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara, inilah detik-detik insiden penembakan Tito Refra Kei dan Ratim, sang pemilik warung:
Jumat 31 Mei 2013
Pukul 19.30 WIB
Franciskus Refra alias Tito Kei Refra (41), berkunjung ke warung kopi milik Rastim (71) di Kompleks Perumahan Titian Indah Jalan Titian Indah Utama RT 03 RW 011, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Bekasi Kota. jarak antara warung dengan kediamannya sekitar 100 meter.
Usai memarkir motor Kawasaki KLX 150 bernomor polisi B 3167 KHL di halaman warung, Tito Kei duduk di kursi depan warung dan bertemu tiga rekannya, Gery, Hans dan Petrus. Di sana mereka ngobrol sambil main kartu gaple di meja warung, seperti hari-hari biasanya.
Di warung itu, Tito Kei dan Hans duduk di bangku panjang menghadap ke motornya yang parkir di bahu jalan, membelakangi warung dan menyamping akses masuk antara perumahan Kompleks Titian Indah dengan Harapan Jaya.
Petrus dan Gery duduk di bangku panjang tersebut membelakangi jalan. Sementara pemilik warung, Rastim berdiri di samping meja sebelah kanan Hans dan sebelah kiri Fetrus. Sambil melayani pembeli, pemilik warung ini menonton Tito Kei dan kawan-kawannya bermain kartu.
Pukul 20.45 WIB
Seorang tak dikenal mengenakan jaket hitam dan helm tertutup, datang berjalan kaki dari arah jalan masuk Perumahan Jaya yang posisi tepat di samping kanan warung.
Kemudian, tanpa basa-basi, sosok misterius itu berdiri sekitar tiga meter lalu menembak bagian wajah Tito Kei, tepat di bawah kelopak mata sebelah kanan hingga tembus ke belakang telinga. Tembakan itu membuat adik kandung Jhon Kei ini langsung tersungkur.
Belum puas melancarkan aksinya, penembak tersebut kemudian membuang tembakan ke dua, ke arah punggung kanan Rastim, sang pemilik warung hingga menembus ke dada kirinya.
Penembakan itu disaksikan tiga rekan Tito Kei yang sedang bermain kartu, Hans, Gery dan Petrus. Sementara anak pemilik warung bernama Popon hanya mendengar suara letusan bersama suaminya dari dalam warung.
Setelah melakukan penembakan, pelaku kemudian kembali kabur ke jalan masuk Perumahan Harapan Jaya. Di akses jalan itu, rekannya yang sudah menunggu di atas motor dengan kondisi mesin menyala, langsung membawanya kabur melarikan diri.
Gery, Han dan Petrus yang melihat langsung kejadian ini segera melarikan Tito Kei dan Rastim ke RS Anadan Bekasi lalu melapor ke polisi. Di rumah sakit, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.
"Petugas Polrestra Bekasi yang mendapat laporan, selanjutnya tiba di lokasi lantas melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan menemukan proyektil serta selongsong peluru pelaku.
Penembak misterius yang teridentifikasi mengenakan helm tertutup, dan jaket hitam diketahui menembak kedua korban dari jarak sekitar tiga meter dengan menggunakan pistol jenis FN.
"Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjalan kaki memakai helm tertutup dan jaket hitam. Kedua korban ditembak dari jarak 3 meter. Dilihat dari proyektil dan selongsong peluru, pelaku kami simpulkan menggunakan pistol jenis FN," kata Kapolrestra Bekasi Kombes Pol Priyo Widhianto, Sabtu (1/06/2013) malam.
Berdasarkan infomasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara, inilah detik-detik insiden penembakan Tito Refra Kei dan Ratim, sang pemilik warung:
Jumat 31 Mei 2013
Pukul 19.30 WIB
Franciskus Refra alias Tito Kei Refra (41), berkunjung ke warung kopi milik Rastim (71) di Kompleks Perumahan Titian Indah Jalan Titian Indah Utama RT 03 RW 011, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria, Bekasi Kota. jarak antara warung dengan kediamannya sekitar 100 meter.
Usai memarkir motor Kawasaki KLX 150 bernomor polisi B 3167 KHL di halaman warung, Tito Kei duduk di kursi depan warung dan bertemu tiga rekannya, Gery, Hans dan Petrus. Di sana mereka ngobrol sambil main kartu gaple di meja warung, seperti hari-hari biasanya.
Di warung itu, Tito Kei dan Hans duduk di bangku panjang menghadap ke motornya yang parkir di bahu jalan, membelakangi warung dan menyamping akses masuk antara perumahan Kompleks Titian Indah dengan Harapan Jaya.
Petrus dan Gery duduk di bangku panjang tersebut membelakangi jalan. Sementara pemilik warung, Rastim berdiri di samping meja sebelah kanan Hans dan sebelah kiri Fetrus. Sambil melayani pembeli, pemilik warung ini menonton Tito Kei dan kawan-kawannya bermain kartu.
Pukul 20.45 WIB
Seorang tak dikenal mengenakan jaket hitam dan helm tertutup, datang berjalan kaki dari arah jalan masuk Perumahan Jaya yang posisi tepat di samping kanan warung.
Kemudian, tanpa basa-basi, sosok misterius itu berdiri sekitar tiga meter lalu menembak bagian wajah Tito Kei, tepat di bawah kelopak mata sebelah kanan hingga tembus ke belakang telinga. Tembakan itu membuat adik kandung Jhon Kei ini langsung tersungkur.
Belum puas melancarkan aksinya, penembak tersebut kemudian membuang tembakan ke dua, ke arah punggung kanan Rastim, sang pemilik warung hingga menembus ke dada kirinya.
Penembakan itu disaksikan tiga rekan Tito Kei yang sedang bermain kartu, Hans, Gery dan Petrus. Sementara anak pemilik warung bernama Popon hanya mendengar suara letusan bersama suaminya dari dalam warung.
Setelah melakukan penembakan, pelaku kemudian kembali kabur ke jalan masuk Perumahan Harapan Jaya. Di akses jalan itu, rekannya yang sudah menunggu di atas motor dengan kondisi mesin menyala, langsung membawanya kabur melarikan diri.
Gery, Han dan Petrus yang melihat langsung kejadian ini segera melarikan Tito Kei dan Rastim ke RS Anadan Bekasi lalu melapor ke polisi. Di rumah sakit, kedua korban dinyatakan meninggal dunia.
"Petugas Polrestra Bekasi yang mendapat laporan, selanjutnya tiba di lokasi lantas melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan menemukan proyektil serta selongsong peluru pelaku.
(stb)